Tidore, Maluku Utara- Minggu depan, Pemda Tikep baru akan melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tikep, Nurbany H. Sangadji kepada Haliyora, Selasa (08/02/2022).
Katanya, sekarang ini pihak Puskesmas masih melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah Dasar.
Meski demikian, sambung Nurbany, vaksinasi anak ini sudah dilakukan kepada 52 anak-anak TNI dan Polisi di Tikep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan akan melakukan vaksinansi terhadap anak usia 6 sampai 11 tahun minggu depan. Sekarang lagi dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah SD oleh Puskesmas. Namun sudah ada 52 anak-anak anggota TNI dan Kepolisian Tikep yang telah divaksin,” terangnya.
Katanya, rencana sebelumnya launching vaksinasi anak usia 6-12 tahun dilaksanakan dalam minggu kemarin, namun terkendala anggaran sehingga dibatalkan, kemudian dijadwalkan launcing pada minggu ini namun Wali Kota keluar daerah sehingga batal dilaksanakan.
“Rencana awal kita launcing vaksinasi anak usia 6-11 tahun dalam minggu kemarin dengan mengumpulkan siswa dari dua sekolah, yakni SD Negeri 2 Indonesiana dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Tikep, tapi terkendala anggaran sehingga batal dilaksanakan, kemudian dijadwalkan ulang launcing pada minggu ini tapi batal dilaksanakan juga karena pak wali ada keluar daerah. Jadi Insya Allah minggu depan baru kita launcing vaksinasi anak usia 6-12 tahun disesuaikan dengan waktunya pak wali,” terangnya.
Disebutkan, jumlah sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Tikep sebanyak 11.840 orang
Ditambahkan, vaksinasi anak usia 6-11 tahun tersebut harus mendapat izin dari orang tuanya, sehingga sebelum melakukan vaksinasi, Dinas Kesehatan dan pihak Puskesmas selalu melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua siswa di sekolah-sekolah.
“Kemarin, waktu sosialisasi vaksin di aula Nuku itu ada kepala sekolah yang agak pesimis terkait izin dari orang tua murid ini. Makanya kita terus melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua siswa di sekolah-sekolah,” pungkasnya. (Unu-1)