Sehat, Haliyora- Umumnya pria tak percaya diri jika memiliki penis berukuran kecil. Makanya rata-rata kaum adam akan berupaya untuk memperpesar Mr. P nya
Meski ukuran bukanlah segalanya, tapi keinginan memiliki ukuran penis lebih besar adalah impian setiap pria. Sebab selain sebagai simbol keperkasaan, memperbesar ukuran penis juga dianggap perlu untuk meningkatkan kepuasan aktivitas seksual bersama pasangan.
Nah, salah satu cara untuk memperbesar penis adalah dengan metode jelqing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jelqing merupakan tekhnik memperbesar penis secara alami yang konon berasal dari Timur Tengah kuno. Tehnik ini juga kadang disebut milking (memerah). Karena polanya sama seperti perah susu sapi. Jadi nampak seperti sedang malakukan onani.
Tehnik jelqing berkisar pada serangkaian latihan peregangan yang dirancang untuk menambah panjang dan ketebalan penis.
Caranya, Pria menggunakan lima jari kemudian meremas dan membelai penisnya untuk “memaksa” aliran darah mengalir ke ujung penis.
Setelah penis menegang atau ereksi, kemudian lakukan pijatan pada pangkal penis dan bungkus penis dengan handuk hangat. Diyakini bahwa metode ini akan meningkatkan jumlah darah yang dapat ditampung penis selama ereksi, sehingga bisa menambah ukuran. Jadi bisa dikatakan, jelqing adalah latihan binaraga untuk penis.
Meski jelqing digadang-gadang sebagai pembesaran penis dengan cara alami. Tapi apakah jelqing aman untuk dilakukan ?
Sebagian besar komunitas medis mengatakan bahwa cara memperbesar penis dengan metode jelging tidak ada bukti medisnya. Ahli urologi Jesse N. Mills, adalah salah satu yang tidak setuju dengan cara ini.
Katanya, kesalahan mendasar pada jelqing adalah pemahaman yang buruk tentang anatomi penis oleh para pendukungnya. “Jika ada pertumbuhan apa pun itu, hanya membuat penis yang dalam keadaan tenang menjadi semi ereksi,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, Jesse mengatakan bahwa jelqing berisiko dan membahayakan untuk penis. Menurutnya, jelqing membutuhkan kekuatan yang terlalu besar di waktu yang sangat sedikit untuk membuat sebuah perubahan pada penis.
Di sisi lain, sebuah penelitian menyebut bahwa memberikan tekanan yang terlalu keras bisa menyebabkan kerusakan vaskular dan disfungsi ereksi. Bahkan, beberapa ahli urologi mengatakan bahwa jelqing yang dilakukan dengan agresif bisa menyebabkan penis agak bengkok (melengkung).
Tak hanya itu, jelqing disebut tak aman bagi pria karena dapat berdampak buruk pada otot. Menurut penulis buku The New Mom’s Survival Guide, Jennifer Wider, jelqing bisa menyebabkan rasa nyeri, iritasi, membentuk jaringan parut, serta dapat menyebabkan pembuluh darah robek
Hingga kini memang belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa teknik pembesaran penis ini benar-benar bisa bekerja sesuai keinginan pelakunya. Namun, jika teknik ini berbuah manis pada pria yang mempraktikkannya, kemungkinan hanya ada perubahan sedikit dan risiko efek sampingnya jauh lebih besar ketimbang manfaatnya.
Sederet risiko memperbesar Penis Menurut dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, hingga kini tidak ada cara yang efektif dalam memperbesar penis, termasuk dengan tindakan operasi. Bahkan, pembesaran penis dengan cara operasi pun dapat sangat berisiko untuk kesehatan.
“Produk-produk yang memberi janji dapat memperbesar penis justru dapat merusak penis itu sendiri,” ujarnya.
“Karena itu, sebaiknya berpikirlah matang-matang sebelum mencoba produk apa pun yang katanya dapat memperbesar penis. Bukannya mendapatkan hasil yang diinginkan, malahan mendapatkan efek samping menjadi impoten,” kata dr. Fiona.
Namun, dengan hidup sehat seperti menjaga pola asupan makanan dan mengurangi rokok serta alkohol, hal itu dapat memperlancar aliran darah dan menambah vitalitas pria saat melakukan aktivitas seksual. Karena sebagian wanita tak ambil pusing dengan ukuran penis yang penting durasinya bisa lama, Sekian. (Red*)
Sumber : Klikdokter.com