Halsel, Haliyora.com
Mantan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 190 Halsel, Hajija Hi. Jafar diduga “Makan” upah tukang pembangunan empat lokal bangunan gedung sekolah yang terletak di Desa Lelei Kecamatan Kayoa, yang dibangun 2019 lalu.
Hal ini terungkap setelah adanya pengakuan Kepsek SDN 190 Halsel Jumra Bakir yang baru menjabat sejak 6 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jumra mengatakan bahwa setelah menjabat awal Tahun 2020, dia belum bisa mendapatkan kunci empat lokal bangunan sekolah, meski pekerjaan tersebut sudah selesai dikerjakan pada bulan September 2019 lalu.
Jumra mengaku, kunci bangunan empat Lokal ruangan SDN 190 Halsel sampai saat ini masih ditangan tukang yang mengerjakan bangunan tersebut. Hal ini disebabkan, upah tukang sebesar 24 juta rupiah belum dilunasi mantan kepsek, Hajija Hi. Jafar.
“Kunci dorang (tukang) tara mau kasih, tunggu mantan Kepsek kase dong punya upah kerja 24 juta, baru dorang serahkan kunci,” ungkap Kepsek SDN 190 Halsel Jumra Bakir pada Haliyora.com melalui whatsapp, Senin (17/8).
Tidak hanya itu, lanjut Jumra, meskipun kunci empat gedung sudah diserahkan oleh tukang, akan tetapi belum bisa difungsikan. Hal ini karena proyek mobiler yang dihendel mantan Kepsek di 2019 lalu, hingga kini belum ada, sementara meja dan kursi yang lama sudah tidak layak pakai (rusak).
“Ibu Jija yang urus samua, torang tara tau besar biaya dari bangunan yang sudah selesai dikerjakan dan biaya mobiler yang katanya sudah selesai buat itu, namun sampe sekarang mobiler belum ada di sekolah”, akunya.
Dia mengaku sudah berkoordinasi ke dinas pendidikan dan kebudayaan agar mendesak mantan Kepsek Hajija untuk melunasi upah tukang dan menyelesaikan masalah mobiler yang sampai saat ini belum terlihat.
Terpisah, Mantan Kepsek SDN 190 Halsel Hajija Hi Jafar, saat dikonfirmasi haliyora.com melalui telepon genggam, Senin (17/8), mengakui bahwa dirinya belum melunasi upah tukang pembangunan empat lokal Gedung sekolah SDN 190 Halsel di Desa Lelei, meskipun proyek tersebut sudah selesai dikerjakan september 2019 lalu.
Dia juga mengakui belum melunasi pembayaran pengadaan mobiler, yang menyebabkan hingga saat ini barang tersebut belum diantar ke SDN 190 Halsel.
“Upah mobiler 24 juta baru bayar 11 Juta, belum habis terbayar, dan upah kerja tukang empat gedung masih 24 Juta saya belum kase lunas,” aku Hajija, mantan kepsek SDN 190 Halsel yang menjabat selama dua Tahun.
Setelah menyampaikan pengakuannya, Hajija berjanji akan melunasi semua biaya upah tukang sebesar 24 Juta rupiah. Dan sisa pembayaran biaya mobiler sebesar 24 Juta Rupiah yang baru disetor 11 Juta rupiah.
Menurutnya, proyek tersebut merupakan rehabilitasi empat gedung sekolah tahun 2019 yang dianggarkan lewat dana alokasi khusus (DAK) dengan nilai 463 Juta Rupiah, sedangkan kegiatan pengadaan Mobiler 24 Juta Rupiah. (Asbar)