Ternate, Haliyora.com
Gugus Tugas (Gustu) Penanganan Covid-19 Kota Ternate mengakui kurangnya tenaga ahli untuk mengoperasikan alat PCR menjadi sebab adanya keterlambatan dikeluarkannya hasil swab tes.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate Nurbaity Radjabessy ketika diwawancarai Haliyora.com di kantor Walikota, Kamis (9/7) , mengatakan bahwa alat PCR Tim Gustu Malut itu sudah ada, akan tetapi tenaga ahli untuk mengoperasikan alat tersebut masih terbatas. Sehingga hanya bisa memproduksi 20 spesimen dalam sehari dari antrian Swab tes untuk kota Ternate yang mencapai 300 spesimen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“kalau tenaga juga sudah ada, maka dalam satu hari mereka bisa memproduksi 200 spesimen, akan tetapi kenyataannya tenaga juga terbatas,” imbuhnya.
Katanya lagi, dengan bertambahnya 48 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dirinya bersama tim Gustu langsung melakukan rapat evaluasi terkait epidemiologi. Dari evaluasi itu terbaca, penanganan kasus Covid-19 yang ada di kota Ternate berbeda dengan kasus-kasus yang terjadi di Jakarta, dari ketersediaan alat dan tenaga operasinya. Olehnya itu, hasil swab tes selalu terlambat karena spesimen yang ada harus dikirim ke luar daerah.
“Dari 48 kasus yang kemarin keluar itu spesimennya kita masukkan ke Gustu Propinsi Malut, pada 25 Juni bulan kemarin dan ternyata baru keluar, selasa (7/7) kemarin,”akunya.
Untuk diketahui, bertambahnya 48 kasus baru pasien terkonfirmasi positif di Kota Ternate menjadi 457 kasus. Ini disampaikan kepala Bidang operasi Guatu Covid-19 Kota Ternate Arief Abdul Gani dalam rilis yang dikirim via Whatsapp, Rabu (8/7), kemarin. (Sam)