Ternate, Maluku Utara- Dinkes dan Persagi Kota Ternate berkomitmen untuk menerapkan ilmu dan wawasan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Ternate. Komitmen ini dilakukan pada saat pertemuan Dinas Kesehatan Kota Ternate bersama Persagi Kota Ternate dengan pakar gizi terkemuka, Prof Abdul Razak Thaha.
Pertemuan ini dengan tema yang dibahas yaitu mengapa penurunan stunting melambat setelah terbitnya Perpres 72 tahun 2021 dan apa yang harus dilakukan Dinkes dan Persagi.
Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018. Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting.
“Pertemuan yang singkat namun padat ini menghasilkan banyak wawasan penting terkait penanganan stunting,” kata Pakar gizi terkemuka Abdul Razak Thaha, Senin (28/10/2024).
Thaha menekankan bahwa fokus utama dalam penanganan stunting harusnya pada balita yang berisiko stunting, bukan balita yang sudah mengalami stunting dan deteksi dini dan intervensi tepat sasaran.
Dikatakan, penanganan keluarga yang berisiko stunting sebenarnya sudah dilakukan pemerintah, namun masih ada beberapa hal yang belum atau terlambat tersentuh, misalnya, ibu hamil yang belum mengetahui kehamilannya atau kehamilan yang tidak diinginkan yang tidak tertangani.
“Padahal, awal mula terjadinya stunting adalah dalam 1000 hari pertama kehidupan, khususnya pada saat awal kehamilan. Nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil sangat penting untuk mencegah stunting pada bayi,” ucapnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya