BPBD Halsel taksir anggaran penanganan darurat yang harus disiapkan itu sebesar Rp 30-40 miliar untuk intervensi tangani kerusakan talud dan jembatan di sejumlah desa
M. Ichwan Iskandar Alam (Kepala BPBD Halsel)
Labuha, Maluku Utara- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) melaporkan, sepanjang Januari sampai Februari 2023, sejumlah fasilitas seperti talud penahan ombak dan jembatan di 15 desa mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrim yang melanda daerah itu.
“15 desa kena dampak cuaca ekstrim yaitu Desa Kupal, Orimakurunga, Ngokomalako, Oha, Saketa, Moloku, Batulak, Dolik, Lolarogurua (Loid), Maffa, Kokotu, Samat, Geti Baru, Fulai, Sabatang dan Bahu,” urai Kepala BPBD Halsel, M. Ichwan Iskandar Alam, Senin (20/2/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ichwan mengatakan, sejauh ini baru beberapa desa yang mendapat penanganan dari tim TRC BPBD Halsel. “Kerusakan di 15 desa itu rata-rata talud penahan ombak dan jembatan yang ambruk sepanjang puluhan hingga ratusan meter akibat gelombang pasang dan banjir bandang,” ungkapnya.
Untuk menanggulangi kerusakan talud dan jembatan di beberapa desa ini, lanjut Ichwan, setidaknya menelan anggaran hingga Rp 40 miliar.
“Jadi, BPBD Halsel taksir anggaran penanganan darurat yang harus disiapkan itu sebesar Rp 30-40 miliar untuk intervensi tangani kerusakan talud dan jembatan di sejumlah desa tersebut,” pungkasnya. (RA-2)