Morotai, Maluku Utara- Ibarat surga telinga, pelatih Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo Kabupaten Pulau Morotai, Ardon Itang menyebut mantan Bupati Benny Laos (BL) lupa akan janji manisnya untuk memberikan tunjangan apresiasi kepada para atlet Pulau Morotai.
Betapa tidak, janji manis yang ditiupkan BL kepada para atlet ini diduga bukan hanya sekali, namun sudah berulang-ulang kali.
“Pernah berjanji akan memberikan dana apresiasi sebesar Rp 10 juta kepada seluruh Cabor yang mengikuti kegiatan Porprov di Tobelo tahun 2017, Halmahera Utara. Namun janji BL yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati tidak pernah terealisasi hingga masa jabatannya berakhir,” ungkap Ardon Itang, kepada Haliyora, Selasa (31/5/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ardon mengisahkan, saat itu, BL bersama beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Pulau Morotai menyambut dan memberikan kalung bunga kepada peserta atlet Taekwondo, Mua Thay, Tinju, Silat dan Karate ketika tiba di Pulau Morotai.
Dari situ, kata Ardon, BL lalu menginstruksikan kepada pimpinan OPD agar mengumpulkan uang Rp 10 juta untuk diberikan kepada para atlet ini.
“Bahkan setelah itu kami dibawa kerumah makan lalu dibawa ke kantor Bupati. Di kantor Bupati, BL juga menyampaikan kepada kami akan memberikan dana penghargaan Rp 10 juta itu,” beber Ardon.
Tak sampai di situ, BL bahkan menggembar-gemborkan janji manisnya di khalayak ramai saat menyampaikan pidatonya di perayaan HUT proklamasi 17 Agustus 2017, termasuk di hadapan orang tua atlet.
“Kami juga diundang hadir di upacara 17 Agustus. Pidatonya, BL menyampaikan soal dana para atlet sebesar Rp 10 juta itu lagi. Katanya, sebagai bentuk penghargaan karena para atlet ini telah mengharumkan nama baik Morotai,” kisah Ardon Itang.
Ardon Itang, pelatih salah satu Cabor di Morotai itu lantas menyebut apa yang dijanjikan BL hanya koar semata sambil melakukan politik pencitraan.
“Ini hanya janji palsu semata. Makanya saya anggap ini bentuk pencitraan yang dilakukan oleh mantan Bupati Benny Laos ketika itu,” kesal Ardon.
Sementara itu, mantan Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, saat dikonfirmasi siang tadi membantah bahwa dirinya telah membuat janji dengan para atlet. “Saya tidak ada janji,” kata Benny membantah
Benny bilang, janji politik yang dia dengungkan sangat jelas, yakni mengusung program tentang kemasyarakatan dalam artian melayani kebutuhan bukan keinginan.
“Olahraga adalah hobi dan itu keinginan, penting mana ? olahraga atau rumah ?. Program dasar jelas telah diatur,” tandasnya
Kata Benny, pemerintah tetap memperhatikan olahraga sehingga dibentuklah KONI sebagai organisasi yang memayungi dunia olahraga.
Hidup di daerah kepulauan, kata Benny, harus mampu berdikari. Sebab dengan keterbatasan uang, kekuatan ekonomi Morotai ada pada warga pendatang sehingga uang digunakan untuk mendatangkan orang, supaya ekonomi bergerak.
“Tapi, kalau uang dipakai kirim atlet keluar semua maka pertanyaannya, apa rakyat hanya olahragawan ?” tanya Benny.
Olehnya itu, selama memimpin Kabupaten Pulau Morotai, Benny mengaku menargetkan pariwisata sebagai bagian dari olahraga.
“Makanya target saya pariwisata bagian dari olah raga. Untuk itu, Morotai harus jadi tuan rumah even olah raga. Makanya dibangunlah sarana prasarana walau uang sangat terbatas,” ketus Benny Laos. (Tir-2)