Sanana, Maluku Utara- Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Sula pastikan pelaksanaan Festival Tanjug Waka (FTW) tahun 2021 dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2021 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Kadis Pariwisata Kepulauan Sula, yang juga sekretaris Pantia FTW, Rizal Drakel, Saat menggelar konferensi pers, Kamsi (09/12/2021).
Disampaikan, FTW 2021 direncanakan akan dihadiri oleh sejumlah menteri dan Duta Besar negara sahabat diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Duta Besar Kerajaan Spanyol, Utusan sejumlah kedutaan asing di Indonesia, Deputi Bidang Produksi Wisata dan Penyelenggaraan Event Kemenpar RI, Gubernur Maluku Utara, Sultan Tidore, Unsur Pimpinan Daerah Provinsi Maluku Utara, serta tamu kehormatan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ditargetkan akan dikunjungi 10.000 wisatawan nusantara dan manca negara, jurnalis, fotografer, influencer/artis, videographer, vlogger, blogger, divers, komunitas lokal dan nasional, pelaku ekonomi kreatif, akademisi, instansi pemerintah, masyarakat Kab. Kepulauan Sula serta masyarakat Maluku Utara umumnya.
Rizal menguraikan, FTW 2021 adalah festival berbasis konsep Edu-Ekowisata. Bagi masyarakat Sula, destinasi alam yang indah di sana akan menjadi sumber untuk menjual ilmu dan filsafat lokal. FTW mengedepankan pemeliharaan alam dan lingkungan, keaslian seni dan budaya, adat istiadat, pemeliharaan flora dan fauna, serta keseimbangan hidup antara manusia dan alam dengan melibatkan paritisipasi masyarakat setempat dengan konsep “green event”. Strategi ini digunakan untuk mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistim sesuai tuntutan para eco-traveller. “Makanya Tema yang diusung dalam FTW 2021 ini adalah “Optimalisasi Destinasi Edu-Eko-Wisata Sula Melalui Konservasi Ekosistim dan Budaya Menuju Pariwisata Berkelanjutan,” urainya.
Lanjut Rizal, ada empat pilar (konsep ecoevent pada FTW 2021) yaitu penempatan lokasi acara yang ramah lingkungan (outdoor), pilihan penggunaan perlengkapan, makanan dan minuman yang 100 persen dari masyarakat, seluruh komunitas lokal akan mengkampanyekan “Stop Penggunaan Plastik Kemasan Sekali Pakai” sebagai kampanye sadar lingkungan, dan masyarakat lokal akan mengenakan T-Shirt bertulis: “I CONSERVE NATURE, HOW ABOUT YOU?”
Rizal menyebutkan, sejumlah acara yang akan digelar dalam FTW antara lain Gowes, Bena Sepeda 60 Km FTW 2021, Historical Camping, Coastal Cleanup, Coral Transplantation, Sea Turtle Conservation, Traditional Colossal Performance, Traditional Children Games, Traditional Live Cooking, Five-Day Local Culinary Adventures, Sula Arts & Cultural Expo 2021, Explore The Turtles Palace of Tanjung Waka, Water Sports, Habar Sua Seminar, International Seminar on, Sustainable Coastal Tourism, dan Pencanangan Kabupaten Sula Bebas Sampah Plastik 2024.
Nilai budaya dan tradisi lokal masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula, sambung Rizal, akan mendominasi pelaksanaan FTW 2021. Diantaranya seperti, suguhan kuliner leluhur masyarakat Sula akan dipresentasikan secara dramatis melalui live cooking, barbeque dan sunset dinner di pesisir pantai Tanjung Waka, Sajian Sznoli dan Jepa (campuran sagu dan parutan kelapa), Hutamia (jamur merah), Nasi Jagung Rempah, Utanil (Sambal dari pucuk pohon kedondong hutan), Seafood dengan olahan serba kenari serta olahan Kuliner berbahan madu akan disuguhkan ke tamu undangan.
“Untuk menggeliatkan bisnis UMKM dan ekonomi kreatif, Panitia akan menggelar Sula Arts & Cultural Expo 2021 dengan menampilkan produk UMKM Sula yang memiliki daya tarik dan kualitas prima seperti produk madu, cokelat, kenari, anyaman daun pandan, produk olahan perikanan, kerajinan tangan dan bisnis kuliner lokal lainnya,” tutur Rizal.
Sebanyak 250 anak-anak lokal, lanjut Rizal akan ditempatkan di sepanjang pesisir pantai semenanjung Sula, untuk melakukan atraksi pelaku UMKM dan atraksi seni budaya melalui pentas istimewa bertajuk “Island of Unimagined Stages”. Seluruh tamu undangan disarankan memakai pakaian adat ataupun atribut adat dari Kabupaten Kepulauan Sula sebagai wujud penghormatan kepada nenek moyang dan adat istiadat masyarakat setempat.
“Pentas ini bakal menghentak semua tamu undangan di panggung terpanjang se-Indonesia yang didekor oleh koreografer Eko Supriyanto,” ujar Rizal promosi.
Dikatakan, pada FTW 2021 juga akan dilaksanakan seminar internasional dengan tema “Sustainable Coastal Tourism; Ecosystem Conservation and Integrating Sustainable Tourism Development” bekerjasama dengan The Sunshine Coast University (Australia), The Great Barrier Reefs (Australia), Universitas Khairun Ternate, dan Universitas Padjajaran (Jawa Barat). Seminar internasional ini juga akan melibatkan Coral Triangle Center (CTC) Indonesia yang telah bekerja merampungkan Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil di Sula.
“Seluruh komponen dalam seminar ini secara bersamaan dengan Menteri Pariwisata akan melakukan transplantasi terumbu karang dan pelepasan 500 ekor anakan penyu di perairan Tanjung Waka pada acara pembukaan FTW 2021,” ujarnya.
Sebagai penutup, Rizal mengatakan, FTW 2021 adalah event penting bagi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sula sebagai langkah strategis percepatan peningkatan ekonomi masyarakat setempat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor pariwisata di Wilayah Sula, khususnya pengembangan Community Based Tourism (pariwisata berbasis masyarakat).
“Paniti FTW 2021 berkomitmen mengedepankan konsep-konsep pelestarian lingkungan, konservasi sumberdaya alam, pengembangan potensi kearifan lokal, pariwisata berkelanjutan dan mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat pariwisata,” pungkas Rizal. (Sarif-1)