Sanana, Malaluku Utara- Salah seorang tenaga medis Satgas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sula mengeluhkan sudah enam bulan ia dan teman-teman seprofesi belum menerima insentif.
“Sejak Januari 2021 hingga sekarang kami tenaga medis Satgas Covid-19 belum terima insentif. Kami hanya diminta melakukan pelayanan kepada pasien Covid. Sayangnya yang bersangkutan meminta Haliyora untuk tidak mempublis namannya,” saya minta nama saya tidak usah ditulis di berita,” pintanya kepada Haliyora, Rabu (21/07/2021).
Ia mengaku sudah mengadukan masalah insentif petugas medis yang belum dibayarkan itu kepada Kadinkes sebelumnya namun tidak digubris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah beberapa kali keluhkan hal ini namun Kadinkes sebelumnya tidak menggubris, kami ingin protes tapi takut diberhentikan, sehingga kami memilih diam dan terus bekerja,” ungkapnya.
Ia berharap Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Sula H. Fifian Adeningsi Mus dan H.Saleh Marasabessi bisa memperhatikan hak-hak tenaga meedis.
“Kami berharap Bupati dan Wakil Kepulauan Sula bisa memperhatikan hak-hak kami supaya insentif kami dibayar. Jangan Cuma menuntut kami bekerja, tapi hak-hak kami tidak diperhatikan,” imbuhnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula, Suryati Abdullah, saat dikonfirmasi Haliyora, Rabu (21/07/2021), mengakui hingga kini insentif petugas medis penanganan Covid-19 Kepulauan Sula belum dibayar.
“Memang benar, insentif petugas medis, termasuk yang bertugas di RSUD Sanana juga belum dibayarkan oleh Kadinkes sebelumnya. Saya tidak tau kenapa insentif tenaga medis itu belum dibayar, padahal itu sudah lama. Kalau saya baru jabat belum sampai satu bulan,” ujar Suryati.
Kini, sambung Suryati, pihaknya sementara memproses pembayaran insentif tenaga kesehatan Satgas Covid-19. “Sekarang kami lagi proses untuk secepatnya dibayar,” pungkasnya. (Sarif-1)