Nakes di Morotai Keluhkan Insentif Vaksinasi, Kadis Kesehatan : Tidak Ada Honor

- Editor

Sabtu, 30 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

iLustrasi

iLustrasi

Morotai, Maluku Utara- Gaji insentif tenaga kesehatan untuk vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pulau Morotai belum terbayar hingga saat ini. Terhitung mulai Februari-Oktober 2021 atau selama sembilan bulan.

Tenaga kesehatan sebanyak 65 orang yang tersebar di 13 Puskesmas se Kabupaten Morotai itu pun mengeluh.

Keluhan tersebut disampaikan salah satu Nakes (tim vaksinasi) yang meminta namanya tidak dipublis, saat  ditemui wartawan, Jum’at (29/10/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengaku selama ini ia dan kawan-kwan nakes lainnya cukup sabar dan tetap mejalankan tugas dan takut mempertanyakan insentif mereka yang tidak dibayar itu. “Hanya pernah kami beranikan diri tanya ke Dinas Kesehatan, tapi mereka buka tangan. Dorang bilang kosong,” ungkapnya.

Rupanya, keluhan mereka terdengar oleh Irwan Soleman, anggota Komisi I DPRD  Kabupaten Pulau Morotai.

Irwan, saaat ditemui Haliyora, Jum’at (29/10/2021), mengaku kaget mendengar keluhan yang disampaikan para nakes kepadanya terkait insentif mereka belum dibayar selama sembilan bulan. “Keluhan itu saya dengar sendiri dari mereka (nakes). Mereka sampaikan langsung ke saya,” ujarnya.

BACA JUGA  Hadang PT. Priven, Pemkab Haltim Didesak Cabut Izin Penyesuaian Tata Ruang

Irwan menjelaskan, insentif tenaga kesahatan yang bertugas dalam program vaksinasi diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor-6/PK/2021 tentang dukungan pendanaan daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi.

“Pada butir 3 SE Kemenkeu dijelaskan, bahwa dukungan pelaksanaan vaksinasi sebagaimana dimaksud pada butir 2, juga pendanaan untuk pembayaran insentif atau honor kepada tenaga kesehatan yang melaksanakan vaksinasi, termasuk dari unsur TNI/Polri, Bidan, serta tenaga yang diperbantukan lainnya yang ditunjuk oleh pemerintah,” terang Irwan.

Disebutkan, besaran insetif (honor) nakses berfariasi, yakni sebesar Rp 1.500,000 hingga Rp 2 juta per bulan. Dananya bersumber dari DAU dan DBH. “Jadi anggaran ini ada. Untuk itu kami harap segera dibayar,” tandasnya.

Irwan menilai, penundaan pembayaran insentif nakes di Morotai itu memalukan. ”Ini memalukan. Karena di satu sisi kita mau pelaksanaan vaksinasi itu maksimal, bila perlu capai 100 persen, tapi di sisi lain honor tenaga kesehatannya tidak dibayar. Padahal Morotai saaat ini menempati ranking teratas capaian target vaksinasi di antara 10 kabupaten/kota di Maluku Utara. Morotai sekarang sudah hampir 100 persen loh. Tapi kenapa insentif tenaga kesehatannya tidak dibayar selama ini. Pemda harus sampaikan punya alasan yang logis terkait penundaan pembayaran itu,” ujar Irwan

BACA JUGA  PGM Diabaikan, Akademisi Sebut Pemkot Ternate Gagal Kelola Aset Daerah

Untuk itu Irwan menegaskan, ia akan sampaikan masalah ini ke pimpinan DPRD untuk memanggil instansi terkait  mejelaskan masalah tersebut. ”Saya akan sampaikan ke pimpinan DPRD untuk memanggil instansi tekhnis menjelaskanya. Kepala Dinas Kesehatan Morotai dan perwakilan nakes akan kita panggil untuk mendengarkan keterangan mereka,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (DKKB) Pulau Morotai, Julius Giscar Croons mengatakan nakes di tim Vaksinasi tidak mendapatkan honor.

“Honor mereka tidak ada. Siapa bilang ada honor. Vaksinasi itukan bagian dari tugas nakes. Itu kan tangggungjawab mereka baik sebagai PNS maupun TKD untuk mendukung dan menjalankan program pemerintah. Jadi tidak ada anggaran untuk honornya. Kalu honor mereka itu ada pasti sudah dibayar, tapi karena memang honor nakes vaksin itu tidak ada maka tidak dibayar,” ujar Julius. (Tir-1)

Berita Terkait

Pembangunan Masjid Raya Halsel Tuntas Tahun Ini
KPK Datangkan 7 Dokter Periksa Kesehatan Mantan Gubernur Malut AGK
Kepala Inspektorat Malut Optimis Tata Kelola Pemerintahan dan Keuangan Membaik di Tahun Ini
7 Bulan Terakhir, Polsek Pelabuhan A. Yani Ternate Berhasil Gagalkan Penyelundupan Ribuan Liter Cap Tikus
Akademisi Unkhair : Ada Kesamaan Kebutuhan MBG dan Masyarakat, Minta Pemda di Malut Perhitungkan Pasokan Bahan Baku
Utang Pemkot Ternate Rp 40 M, PUPR dan  Diknas Terbesar
Respon Akademisi Terkait Ekspor Perikanan Maluku Utara Tercatat di Daerah Lain : DKP Minim Terobosan
Dua Anggota Polisi di Polres Halmahera Selatan Dikeroyok Warga
Berita ini 108 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 22:14 WIT

Pembangunan Masjid Raya Halsel Tuntas Tahun Ini

Selasa, 21 Januari 2025 - 22:05 WIT

KPK Datangkan 7 Dokter Periksa Kesehatan Mantan Gubernur Malut AGK

Selasa, 21 Januari 2025 - 21:59 WIT

Kepala Inspektorat Malut Optimis Tata Kelola Pemerintahan dan Keuangan Membaik di Tahun Ini

Selasa, 21 Januari 2025 - 21:55 WIT

7 Bulan Terakhir, Polsek Pelabuhan A. Yani Ternate Berhasil Gagalkan Penyelundupan Ribuan Liter Cap Tikus

Selasa, 21 Januari 2025 - 21:17 WIT

Akademisi Unkhair : Ada Kesamaan Kebutuhan MBG dan Masyarakat, Minta Pemda di Malut Perhitungkan Pasokan Bahan Baku

Berita Terbaru

Masjid Raya Halmahera Selatan

Headline

Pembangunan Masjid Raya Halsel Tuntas Tahun Ini

Selasa, 21 Jan 2025 - 22:14 WIT

error: Konten diproteksi !!