Tidore, Haliyora
Sebuah Kapal dari kerajaan Spanyol tiba di Tidore, pada Sabtu (27/03/2021). Kedatangannya dinanti, bahkan disambut pemerintah dan masyarakat Kota Tidore Kepulauan dengan upacara Adat.
Kapal Spanyol itu datang dengan misi menapktilasi sejarah perjalanan seorang pelaut Spanyol bernama Magelhaens yang tiba di Tidore menggunakan kapal Trinidad dan Victoria berlabuh di Kelurahan Rum Balibuna, Kecamatan Tidore Utara sekitar 500 tahun silam, tepatnya 8 November 1521.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perjalanan pelaut Spanyol itu adalah bagian dari perjalanan mengelililingi dunia pertama dipimpin Fernando de Magelhaens. Itulah mengapa sering kita dengar orang sebut kapal Magelhaens. Mengutip GATRA/Nurkholis/far) Kapal itu bernama Trinidad.
Disebutkan, perjalanan Magelhaens bukan semata-mata ingin menjelajahi samudra, namun sekaligus ingin membuktikan teori astronomi yang dikemukakan Nicolaus Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi itu bulat. Sebuah teori yang sempat ditantang oleh pihak gereja Katolik Roma.
Magelhaens sendiri dalam perjalanan itu meninggal dunia di sebuah pulau di Filipina dalam sebuah pertempuran. Perjalanan kemudian dipimpin oleh Juan Sebastian Elcano hingga sampai di Tidore, pada 8 November 1521.
Tiba di Tidore dan membuang sauh di Kelurahan Rum Balibunga, Kecamatan Tidore Utara, Juan Sebastian Elcano dan seluruh awak disambut Sultan Malikiddin Mansur Kaicil Mulako dengan menggelar penyambuatan adat ‘Kumo Dumai’. Elcano dan rombongannya kembali ke Spanyol pada 18 Desember 1521.
Itulah mengapa kedatangan replica kapal Juan Sabastian Elcano, pada Sabtu kemarin juga disambut dengan upacara adat.
Sultan Tidore Husain Syah dalam sambutannya menyampaikan, penyambutan replica kapal Spanyol Juan Sabastian Elcano, Sabtu (17/03/2021), sama seperti dilakukan 500 tahun silam oleh sultan Al Mansur.
Kini, rekam jejak peristiwa itu kembali diputar ulang bernama napaktilas 500 tahun Magelhaens. Kegiatan ini sebagai rangkain kegiatan Sail Tidore yang puncaknya acaranya pada September 2021 nanti.
Event ini disebut sebagai momentum untuk memperkuat narasi sejarah 500 tahun Magelhaens Circum Navigation, dan arti penting posisi Indonesia dalam sejarah maritim dunia, dan Tidore tercatat dalam lembaran sejarah luar biasa itu.
Nilai positif yang akan berdampak dari napaktilas perjalanan Magelhaens ini adalah akan dibukanya kerjasama antara pemerintah Kota Tidore dan pemerintah Kerajaan Spanyol di sektor Pariwisata Kota Tidore, dan umumnya di Indonesia.
“Ini adalah era baru untuk kembali memulai persahabatan dan jalinan kerjasama yang lebih baik lagi,” tutur Jose Maria, duta besar Kerajaan Spanyol. (Red-1)