Ternate, Haliyora.com
Perekonomian Maluku Utara pada Triwulan III Tahun 2020 diproyeksi akan mengalami peningkatan. Eksport dan konsumsi rumah tangga disebut pendorong laju pertumbuhan ekonomi Maluku Utara.
Hal itu disampaikan Asisten Menejer Fungsi Kordinasi dan Komunikasi Kebijakan BPR Ternate, Yudo Jati Prasetyo dalam keterangan tertulis kepada Haliyora.com, Rabu (05/08/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yudo menjelaskan, pada tahun 2020 ini perhitungan inflasi dilakukan dengan menggunakan tahun dasar 2018 setelah pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan perhitungan tahun dasar 2010.
Katanya, inflasi Maluku Utara yang direpresentasikan oleh inflasi Kota Ternate pada triwulan I tahun 2020 tercatat sebesar 2,08 persen, menurun dibandingkan inflasi triwulan IV tahun 2019 sebesar 2,24 persen.
Dikatakan, kelompok penyumbang inflasi terbesar pada triwulan I 2020 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 7,60 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,87 persen.
Sementara satu satunya kelompok yang mengalami deflasi sepanjang triwulan I 2020 ialah kelompok transportasi dengan deflasi hingga 8,49 persen, berbeda dengan triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,90 persen.
Sedangkan dari sisi Komoditas, penyumbang inflasi tertinggi pada triwulan I 2020 adalah ikan malalubis atau ikan sorihi, ikan cakalang atau sisik, serta cakalang yang diawetkan.
“Secara akumulasi hingga periode Mei 2020, inflasi Maluku Utara berada pada posisi 1,87 persen dengan inflasi sepajang bulan Mei sebesar 0,87 persen. Sedangkan inflasi pada triwulan berjalan diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan I 2020 seiring dengan pola senasonal naiknya harga sejumlah komoditas sepanjang momentum bulan puasa dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Dan Idul Fitri 2020 menjadi puncak komsusmsi masyarakat di Maluku Utara,”tulis Yudo.
Meski begitu, kata Yudo, dampak Pendemi Covid-19 diprediksi akan menahan inflasi sehingga peningkatan harga tidak lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2019.
Tambahnya, Perekonomian Maluku Utara pada triwulan III 2020 diproyeksi mengalami akselarasi atau peningkatan. Dari sisi permintaan, akselarasi pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor ekspor luar negeri seiring dengan meningkatnya produksi smelter ferronikel di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Selain itu komsumsi rumah tangga turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara.
“Tekanan inflasi Maluku Utara pada Triwulan III 2020 diperkirakan akan mengalami kenaikan dibanding inflasi triwulan berjalan. Kenaikan inflasi pada triwulan mendatang secara umum diperkirakan disebabkan adanya hari Raya Idul Adha 2020 dan mulai masuknya tahun ajaran baru anak sekolah di triwulan III 2020”, pungkasnya. (Rico)