Sofifi, Maluku Utara – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara, Abdullah Assagaf menyatakan, semua pihak harus duduk bersama untuk mencari solusi terkait kegiatan ekspor perikanan di daerah ini.
Menurutnya, ekspor perikanan dari Maluku Utara keluar negeri seperti Singapura, Vietnam dan Thailand bukan lewat pintu ekspor Malut melainkan dari jalur Surabaya dan Jakarta. Inilah kenapa setiap pengiriman keluar negeri selalu tercatat di provinsi lain bahkan pajaknya masuk di daerah pintu keluar ekspor tersebut.
Agar hasil perikanan Malut diekspor keluar negeri tanpa transit di Jakarta dan Surabaya, Abdullah meminta Dinas Perhubungan Malut berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Koordinasi ini dimaksudkan untuk membuka akses jalur penerbangan langsung dari Malut ke negara tujuan ekspor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harus ada penerbangan langsung ke negara lain karena ini sangat penting,” kata kepala DKP Malut Abdullah Assagaf, Senin (20/01/2025).
Ia menyebutkan, jika masalah ini tidak dipecahkan maka selamanya Maluku Utara tetap bergantung dengan provinsi lain terkait ekspor perikanan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya