Tidak ada orang yang meninggal dunia lalu menutupi diri sendirinya dengan kain, kemudian dengan rumput dan bahkan daun kelapa kering.
Wahyu Muhammad (Cucu Asi Lessy/Korban)
Daruba, Maluku Utara– Kepolisian Resort (Polres) Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut), pada Minggu (26/02/2023) sore, telah mengungkap hasil otopsi terhadap (almarhumah) Asi Lessy, nenek berusia 80 tahun, warga Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan.
Pihak keluarga korban, dilaporkan tidak begitu saja menerima pernyataan polisi yang dikatakan Kapolres Pulau Morotai, AKBP Agung Reza Pratidina yang menyebutkan, berdasarkan hasil otopsi, nenek Asi diduga meninggal akibat sesak napas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sontak, penyampaian Kapolres itu dibantah oleh pihak keluarga korban. Salah satunya cucu almarhumah, Wahyu Muhammad.
Kepada Haliyora.id, pada Minggu (27/02/2023) malam, Wahyu mengatakan, dari hasil otopsi yang disampaikan oleh Kapolres, tidak sesuai dengan kejadian pada saat sang nenek ditemukan di lokasi TKP.
Menurut Wahyu bahwa hasil otopsi dengan kejadian di TKP berbeda. “Artinya apa? Tidak ada orang yang meninggal dunia lalu menutupi diri sendirinya dengan kain, kemudian dengan rumput dan bahkan daun kelapa kering,” ucapnya.
Secara logika, lanjut Wahyu, neneknya meninggal bukan karena sesak napas lalu jatuh dan menutupi dengan kain, rumput dan daun kelapa kering. “Tapi, almarhumah meninggal dunia karena dibunuh,” tegas Wahyu.
- Berita terkait: Ungkap Hasil Otopsi Asi Lessy, Kapolres: Disebabkan Sesak Nafas
Diungkapkan Wahyu, selama ini neneknya tidak pernah mengalami penyakit asfiksia (sesak napas). Bahkan, beberapa minggu sebelumnya, dengan usia yang sudah tua begitu tapi masih bisa belah kayu.
“Bahkan pergi kebun tiap hari. Bagaimana bisa nenek kami ada penyakit sesak nafas seperti itu,” ucapnya setengah bertanya.
Atas dasar itulah, pihak keluarga korban membantah pernyataan Kapolres Pulau Morotai. “Ada hal-hal kejanggalan pada saat ditemukan mayat nenek kami itu,” jelasnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya