Daruba, Maluku Utara- Ratusan warga Pulau Morotai berbondong-bondong mendatangi kantor Polres Pulau Morotai. Bukan untuk mengadukan laporan, tapi untuk mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) atau yang lazim disebut surat kelakuan baik, demi mencari pekerjaan di luar Morotai.
Dari informasi yang diterima Haliyora.id, lebih dari 100 orang warga Morotai yang berada di lima Desa di Pulau Morotai, yakni Sakita, Loleo Jaya, Tawakali, Yao dan Tanjung Saleh yang berada di Kecamatan Morotai Utara, mendatangi Mapolres pada Senin (9/1/2023).
Sebagaimana disampaikan Sidon Koloba (40 tahun), warga Desa Sakita, saat ditemui Haliyora.id mengatakan bahwa ada kurang lebih 100 orang warga Morotai yang saat ini mau mencari pekerjaan diluar Morotai, termasuk saya sendiri, ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alasan kami mencari pekerjaan diluar dari Morotai ini bukan karena kami tidak mau bekerja disini atau membuat usaha lain begitu. Hanya saja karena kondisi ekonomi Morotai saat ini lagi kurang stabil,” ucapnya.
Dicontohkannya, soal harga kopra saat ini juga sudah mulai turun secara drastis dan bahkan harga-harga barang lainnya juga ikut naik.
“Itu yang membuat kami rasa susah sehingga kami harus mencari pekerjaan diluar dari Morotai. Ya bisa dibilang yang agak lebih lah begitu,” katanya.
Dikatakan juga, bagi yang sudah berkeluarga begini kan tidak mungkin mencari kebutuhan saja tapi juga untuk biaya pendidikan anak-anak yang saat ini sudah sekolah.
“Mungkin dari sisi biayanya kami bisa atasi dengan baik. Begitu juga dengan kebutuhan rumah bisa terpenuhi,” tutupnya menjelaskan alasan lebih memilih mencari kerja di luar Morotai.
Hal senada juga disampaikan oleh Suminardi Hanca (42 tahun) asal Desa Loleo Jaya. Ia mengaku alasan untuk mengurus SKCK ini untuk keluar mencari kerja.
“Hasil kelapa (kopra) di Morotai sudah sangat parah sehingga mau tidak mau Torang (kami) keluar cari kerja di Halmahera Timur,” ungkapnya
Menurutnya, di Morotai ada perusahaan. Tapi hal itu dirasa bukan jaminan bisa bekerja. “Tapi kalau Torang mau bangun rumah kayanya dari sisi kebutuhan tidak bisa mencukupi kalau bekerja disini karena penghasilannya (di Morotai) sangat parah,” jelasnya.
Dirinya menuturkan semisalnya Morotai punya penghasilan bagus, tidak mungkin keluar untuk mencari ke daerah lain. “Apalagi Morotai ini torang pe daerah sendiri. Bagaimana tong mo Kase tinggal kalau dia punya penghasilan bagus,” ucapnya terbata.
Dirinya bahkan menitipkan pesan untuk pemerintah setempat. “Sebagai warga Morotai kami hanya berharap ke pihak Pemerintah Pulau Morotai. Kedepannya Morotai ini harus ada perusahaan supaya Torang anak daerah juga jangan lagi cari kerja diluar,” pintanya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan petugas Polres Pulau Morotai membenarkan bahwa hampir ratusan warga Morotai yang berurusan soal SKCK.
“Jadi masyarakat dorang ba urus SKCK ini sejak tanggal mulai 5 Januari sampai hari ini. Kurang lebih hampir ratusan orang. Tapi nanti semua data sudah terkumpul baru kami informasikan kembali,” ucapnya. (Tir-3)