Oknum Bhabin di Taliabu yang Diduga Ancam Wartawan Kini Jalani Patsus

- Editor

Senin, 6 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasi Humas Polres Pulau Taliabu, IPTU Riko Ibrahim.

Kasi Humas Polres Pulau Taliabu, IPTU Riko Ibrahim.

Sebelumnya, seorang wartawan TIMES Indonesia di Taliabu, Husen Hamid alias Phep diduga mendapat ancaman pembunuhan dari seorang oknum polisi berinisial FP. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Penu pada Sabtu (04/10/2025), sekitar pukul 01.30 WIT dini hari.

Selain FP, empat warga lainnya juga terlibat dalam penyerangan dan pengancaman tersebut yaitu L, AB, KK, dan WS, juga dilaporkan ke Polres setempat.

Kronologi insiden berawal dari sebuah acara pesta rakyat di Desa Penu. Phep (Husen Hamid) yang hadir sekitar pukul 01.00 WIT duduk di pojok panggung sambil memantau situasi lewat ponselnya. Saat itulah, FP (oknum polisi) yang diduga dalam keadaan mabuk, memanggil korban dan korban pun menghampirinya. Alih-alih komunikasi, yang keluar dari FB justru kata-kata kotor dan makian hingga menyinggung orang tua dari korban.

Phep yang tidak terima lantas menanyakan kesalahannya. Sontak FP menuduhnya telah berfitnah. Atas saran orang sekitar yang menilai FP sedang mabuk, Phep memilih untuk pulang ke rumah. Namun, ketegangan tidak berhenti di sana. Beberapa menit setelah Phep tiba di rumah, FP dan keempat terduga pelaku lainnya menyusul. Mereka berteriak-teriak di depan rumah Phep sambil mengucapkan ancaman pembunuhan dan pemukulan, serta berusaha mendobrak pintu rumah milik Phep. Aksi itu membuat seisi rumah panik dan ketakutan.

BACA JUGA  KPK Sasar Aset Mantan Gubernur Malut,  Masyarakat Diminta Beri Info

Khawatir rumah akan didobrak, Phep terpaksa menyelamatkan diri dengan melompat keluar jendela. Ia kemudian mengamankan diri di rumah seorang guru sebelum berangkat ke Ibu Kota Kabupaten untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pulau Taliabu. Tak menunggu lama, FP kemudian diamankan pada keesokan harinya, Minggu (5/10). Sementara empat warga lain belum ditahan karena masih menunggu perkembangan penyelidikan. (RHM/Red)

Berita Terkait

TKD Dipangkas, Wali Kota Ternate Khawatir ASN Drop
Sasadu Bakal Tampil di HUT Provinsi Malut ke-26 yang Bertemakan Bualava Kie Raha
Warga Keluhkan Layanan Puskesmas Salimuli di Halmahera Utara, Begini Penjelasan Kapus
Akademisi Soroti Kinerja Dinas Pendidikan Halmahera Utara
Kunker di Polres Halsel, Kapolda Maluku Utara Tekankan Ini ke Anggota
Pemprov Salurkan Bantuan Kapal untuk Nelayan di Malut, Ini Jumlahnya
TKD Dipangkas 50 Persen, Gubernur Sherly Tetap Optimis Program Prioritas Tetap Berjalan
Penyebab Ini, Pedagang Ikan Pasar Buaele Halut Terpaksa Jualan di Pinggir Jalan Meski Nyawa Terancam
Berita ini 283 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 16:31 WIT

TKD Dipangkas, Wali Kota Ternate Khawatir ASN Drop

Selasa, 7 Oktober 2025 - 16:19 WIT

Sasadu Bakal Tampil di HUT Provinsi Malut ke-26 yang Bertemakan Bualava Kie Raha

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:40 WIT

Warga Keluhkan Layanan Puskesmas Salimuli di Halmahera Utara, Begini Penjelasan Kapus

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:29 WIT

Akademisi Soroti Kinerja Dinas Pendidikan Halmahera Utara

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:31 WIT

Kunker di Polres Halsel, Kapolda Maluku Utara Tekankan Ini ke Anggota

Berita Terbaru

Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman

Headline

TKD Dipangkas, Wali Kota Ternate Khawatir ASN Drop

Selasa, 7 Okt 2025 - 16:31 WIT

Darius A. Hamisi

Headline

Akademisi Soroti Kinerja Dinas Pendidikan Halmahera Utara

Selasa, 7 Okt 2025 - 15:29 WIT

error: Konten diproteksi !!