Ternate, Maluku Utara – Empat proyek strategis peninggalan mendiang Wali Kota Ternate Hi. Burhan Abdurahman, kini terbengkalai tanpa kejelasan arah pemanfaatan di bawah kepemimpinan Wali Kota M. Tauhid Soleman.
Proyek tersebut yakni Plaza Gamalama Modern (PGM), Sport Hall Marimoi, serta dua proyek reklamasi di kawasan pesisir yaitu Kayu Merah–Kalumata dan Salero–Sangadji. Padahal, empat proyek tersebut menelan anggaran APBD ratusan miliar rupiah, dan ada yang dilakukan dengan skema pembiayaan Multiyears (MY).
- Plaza Gamalama Modern
PGM yang berdiri megah di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, dibangun bertahap sejak 2019 dan rampung pada 2021 dengan anggaran APBD mencapai Rp 70 miliar. Gedung empat lantai ini sejak lama diharapkan menjadi pusat ekonomi baru Kota Ternate. Namun, hingga pertengahan 2025, bangunan tersebut tidak kunjung dimanfaatkan secara optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akademisi Universitas Khairun, Muammil Sunan, menilai terbengkalainya PGM menunjukkan lemahnya manajemen aset daerah. “PGM semestinya menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan malah menjadi beban,” kata Muammil kepada media ini pada Rabu, 28 Mei 2025.
Belakangan, keinginan pemerintah kota untuk mengalihfungsikan PGM menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) juga memicu polemik. Wakil Ketua II DPRD Ternate, Jamian Kolengsusu, menyebut rencana tersebut sebagai bentuk kegagalan perencanaan.
“PGM dibangun sebagai pusat ekonomi, bukan fasilitas kesehatan. Mengalihfungsikan berarti mundur ke belakang,” sentil Jamian, Senin, 28 April 2025.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya