Labuha, Maluku Utara – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Harga bahan pokok (Bapok) di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel ) terbilang masih cukup stabil dengan harga bervariasi.
Firman Jasmir, distributor dan pemilik toko Firman, mengatakan, sejauh ini sejak sebelum puasa Ramadhan hingga jelang Idul Fitri belum mengalami kenaikan harga dari beberapa jenis Bapok yang menjadi prioritas konsumen.
“Seperti gula pasir per sak seharga Rp 950,000 dan per kilogram Rp 20,000. Sementara beras kalau karungnya warna kuning itu Rp 370.000, sedangkan merk 388 Rp 400,000. Kemudian mentega jenis Amanda per dus seharga Rp 340 dan Blueband Rp 570,000. Begitupun terigu ada yang harga Rp 240.000 dan Rp 250.000, sedangkan per kilogram Rp 11.000,” kata Firman, Senin (24/03/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahan-bahan yang disebut tadi kata Firman, ini yang menjadi kebutuhan dasar oleh orang-orang baik dari pulau-pulau maupun di dalam kota. Harga inipun tidak mengalami lonjakan karena persediaan stok barangnya masih penuh.
“Beberapa bahan pokok tadi itu bisa disebut ini yang paling laris karena ini kan kebutuhan dasar masyarakat. Memang ada bahan-bahan lain juga tapi ini paling laris baik di hari-hari biasa maupun seperti puasa Ramadhan dan Idul Fitri,” ungkapnya.
Harga minuman kaleng pun sama sejauh ini belum mengalami kenaikan. Seperti minuman Fanta, Coca Cola, Marjan, Sprite, Orson (ABC).
“Ini masih harga tahun lalu, Fanta, Sprite, Coca Cola itu per dus Rp 125.000 dan per botol Rp 12.000 yang ukuran botol satu liter itu. Sedang sirup ABC per dus Rp 165.000 dan per botol Rp 15.000”, sebutnya.
Meski harga bahan pokok terbiang stabil, tetapi dirinya mengeluhkan sepinya pembeli. Menurut dia baru terjadi di tahun ini, beberapa hari belakangan ini belum ada lonjakan pembeli. “Pembeliannya masih belum stabil ini, masih sepi, Saya juga heran, kurang paham kenapa begini. Kalau tahun lalu agak boleh,” ujar dia.
Ia menambahkan, tahun-tahun sebelumnya kondisi pembelinya selalu ramai, apalagi jelang Ramadan dan Idul Fitri, selalu terjadi lonjakan pembeli yang berasal dari pulau-pulau dan dalam kota.
“Apakah ini karena pengaruh efisiensi dari Pemerintah Pusat hingga berpengaruh ke masyarakat, jadi masyarakat tidak mau belanja karena menghemat, jadi torang (distributor) juga pusing”, jelas Firman.
“Harapannya ada upaya dari pemerintah daerah, kalau seperti ini otomatis uang tidak berputar, Jadi orang mau belanja juga tidak ada uang. Paling-paling petani kopra walaupun harga kopra ya bagus, tapi itu juga hanya orang-orang tertentu saja,” tandasnya.
Sementara itu, harga Bapok di toko Eka, Desa Labuha, Kecamatan Bacan, juga sama, belum ada kenaikan meski Idul Fitri tinggal seminggu lagi.
Endang, seorang kasir menyampaikan hingga sejauh ini belum ada lonjakan harga dari beberapa jenis bahan pokok seperti beras, terigu, gula, mentega, telur, minyak goreng, minuman hingga biskuit jenis Khong Guan.
“Beras ada 388, beras Karung Kuning, Melati, Pap Spesial dan Bola Mas. Kalau Bola Mas dan Melati Rp 430.000, kalau Pap Spesial Rp 425.000, beras 388 Rp 410.00 dan Karung Kuning Rp 380.000, sedangkan gula per sak Rp 940,000, dan per kilogram Rp 20.000. Harga beras ini untuk yang ukuran 25 kilogram,” paparnya.
Adapun minyak kelapa Refil per liter Rp 19.000, untuk ukuran botol dengan harga Rp 20,000 seperti jenis minyak kelapa Bimoli dan Minyakita. Bimoli per galon (5 liter) Rp 150.000, dan Minyakita Rp 90,000. “Sedangkan mentega jenis Amanda dan Blueband, satu dus yang 5 kg seharga Rp 125.000, kalau 15 kg Rp 132.000, sementara Blueband yang 15 kg Rp 500.000 lebih,” sambung Endang.
Untuk harga minuman bersoda seperti Fanta dan Sprite botol kecil per karton Rp 40.000, yang kaleng Rp 117.000, sementara botol besar Rp 125,000. Sedangkan minuman sirup ABC satu karton Rp 160.000 per botol Rp 15.000, Fanta dan Sprite per botol Rp 12.000, Marjan Rp 22.000 per botol, sementara harga per karton Rp 300.000, dan biskuit Khong Guan Rp 122.000 dan HoGuan Rp 85.000.
Harga ini menurut Endang masih stabil baik sebelum Ramadhan hingga jelang Idul Fitri. Ia mengungkapkan sejauh ini kondisi toko pun ramai, dimana terjadi lonjakan pembeli. “Alhamdulillah sampai saat ini pembelinya masih ramai, yang paling banyak datang belanja orang dari kampung-kampung,” pungkasnya. (Echal/Red)