Dirinya meminta kepada seluruh pegawai Kemenag agar tidak memilih calon kepala daerah yang lain, karena ada beberapa deal-deal politik yang sudah dibicarakan oleh pihaknya dengan calon tertentu.
“Jadi saya sudah membicarakan kepentingan politik, dan ada beberapa deal-deal politik, diantaranya pembangunan Islamic center, asrama haji, dan yang terakhir Madrasah swasta harus disentuh,” katanya.
Abdurrahman saat dikonfirmasi wartawan terkait video yang beredar itu tampak ngelantur. Dia mengatakan bahwa dalam pertemuan pertama bersama ASN di lingkungan Kemenag ditegaskan bahwa dalam momen Pilkada ini, tidak boleh ada kekerasan, tidak boleh mengatakan memanfaatkan agama sebagai politik. Kata dia, memilih pemimpin daerah itu milik semua.
Disentil terkait dengan ajakannya memilih Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe di Pilgub Malut, menurutnya, itu hanya sebuah pembinaan.
“Itu kan hanya pembinaan secara internal dan itu saya bilang tidak bisa rekam karena ini konsumsi internal saja. Saya juga tahu kapasitas sebagai ASN kan saya tidak bisa kampanye, saya cuma karena dalam pembinaan pegawai-pegawai saya sampaikan itu orang kementerian Agama itu solid dan tidak boleh terlibat dalam kekerasan,” katanya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya