Tiga warga suku Togutil sekarang sudah sudah di bangku sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Soasio
Rahman Saha (Pendiri Laskar Pomalilila)
Tobelo, Maluku Utara- Jauh di pedalaman pulau Halmahera, terdapat salah satu suku dalam dikenal dengan sebutan Togutil.
Menjalani kehidupan suku dalam, Togutil dikenal masih primitif, atau mereka tak menjalani kehidupan sosial sebagai layaknya masyarakat umumnya. Salah satunya yang terdapat di pedalaman Kabupaten Halmahera Utara (Halut).
Meski disebut orang Tobelo dalam, yang tinggal di hutan belantara, namun suku Togutil menjadi perhatian bagi lembaga dan pemerintah.
Khusus di Halut, terdapat tiga keluarga sebanyak 13 jiwa yang sudah hidup berdampingan dengan masyarakat. Bahkan mereka juga mendapatkan pendidikan, layaknya anak desa dan kota lazimnya.
Dikeluarkan dari hutan sejak 2016, kini mereka dilaporkan menjalani hidup bahagia dan mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan pendidikan atas bimbingan dari lembaga Laskar Pomalilila.
Pendiri Laskar Pomalilila, Rahman Saha kepada Haliyora.id pun menceritakan hiruk pikuk 13 jiwa suku Togutil ini.
Seingat cerita, kata Rahman, tahun 2016 silam, hanya sekitar 11 orang dikeluarkan dari hutan. 11 hari berada di Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), mereka kemudian diboyong ke Kota Ternate selama 6 bulan untuk. Selanjutnya pada 2017 dibawa ke Galela, Kabupaten Halut.