Halsel, Maluku Utara- Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disperindag-Kop) Halmahera Selatan, Sarkani Tamimi mengatakan, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensim tidak lagi bersubsidi (Dicabut), namun stok BBM di Halsel masih normal.
Itu disampaikan Plt Kepala Disperindag-Kop Halsel, Sarkani Tamimi saat diwawancarai Haliyora di lantai II kantor Bupati, Kamis (21/10/2021), terkait informasi terjadi kelangkaan BBM di Halsel.
“BBM di Halsel masih normal tidak langkah. Untuk BBM jenis bensin memang tidak disubsidi lagi. Sudah dicabut, hanya minyak tanah sebanyak 750 ton per bulan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, Sarkani mengaku belum mengetahui jumlah suplai BBM jenis bensin, pertalite dan Pertamax per bulan di Halsel.
“Data suplai BBM jenis bensin, pertalite dan pertamax untuk melayani kebutuhan masyarakat Halsel per bulan sampai saat ini saya belum tau jumlahnya,” kata Sarkani.
Dikatakan, karena BBM jenis bensin sudah tidak disubsidi lagi sehingga pelayanannya juga langsung dari SPBU maupun masing-masing pertashop, sehingga di luar minyak tanah, BBM jenis bensin, pertalite maupun pertamax masuk industri, dan mereka tangani langsung.
Sementara terkait harga BBM di tingkat pengecer (Depot dan Kios) yang dikabarkan mengalami kenaikan, menurut Sarkani, itu adalah kasus lama meski sering diperingatkan dan sudah ada pengawasan.
“Kalau ada kenaikan harga atau permainan harga di tingkat pengecer seperti depot dan kios-kios itu lagu lama. Padahal sudah sering kami peringatkan dan sudah ada pengawasan,” ungkapnya. (Asbar-1)