Ternate, Maluku Utara- Cengkeh Institute, pada Kamis, 26 Agustus 2021, menggelar Diskusi Publik bertajuk “Kebijakan Sektor Kelistrikan di Masa Pandemi Covid-19 dan Aplikasi PLN Mobile dalam Perspektif Pelayanan Publik”.
Diskusi tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur Maluku Utara , Ir. H. M. Al Yasin Ali, M.M.T. Dihadiri pula anggota Ombudmasn RI Hery Susanto dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara.
Wakil Gubernur dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan diskusi Publik terkait kebijakan kelistrikan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wagub mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah terus berupaya untuk dapat meringankan beban masyarakat, salah satunya melalui bantuan stimulus listrik yang telah diberikan sejak April 2020 kemudian diperpanjang hingga Desember 2021 sesuai Surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
“”Kami sangat mendukung kegiatan diskusi publik yang dilaksanakan hari ini, mengingat program stimulus harus disampaikan kepada masyarakat,” ujar Wagub dalam sambutannya.
Sementara anggota Ombudsman RI Hery Susanto menuturkan, Ombudsman sebagai Lembaga Pengawas Kewenangan Pelayanan Publik bertugas menerima, memeriksa, melakukan investigasi dan mengkordinasikan laporan masyarakat.
“Salah satunya diperlukan respon cepat dalam menangani pelayanan publik, seperti halnya yang telah dilakukan PLN dalam meningkatkan pelayanan melalui sistem digitalisasi dengan aplikasi PLN Mobile,” ujar Hery.
Di pihak lain, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara, menyampaikan bahwa stimulus listrik merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat saat Pandemi Covid-19, terutama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlangsung.
“Kami siap untuk terus menjalankan keputusan pemerintah untuk kembali memperpanjang pemberian stimulus listrik bagi masyarakat kecil, industri, bisnis, dan sosial hingga Desember 2021. Kami optimis penyaluran stimulus listrik Covid-19 dapat berjalan dengan lancar seperti penyaluran pada periode-periode sebelumnya,” ujar Adams optimis.
Adams menyebut, jumlah pelanggan listrik di Maluku dan Maluku Utara yang berhak mendapat stimulus listrik dari pemerintah sebanyak 230 ribu lebih dimana 79,9 ribu diantaranya berada di Provinsi Maluku Utara.
“Keseluruhan pelanggan tersebut terdiri dari tarif rumah tangga daya 450 dan 900 VA subsidi, serta bisnis dengan daya 450 VA. Kami berharap perpanjangan stimulus listrik dapat mendorong masyarakat dan pelaku usaha tetap produktif, serta meningkatkan daya beli masyarakat di tengah Pandemi Covid-19,” imbuh Adams.
Dikatakan, selain stimulus berupa keringanan secara ekonomi, PLN juga fokus untuk meningkatkan pelayanan, khususnya terkait digitalisasi pelayanan yang sejalan dengan salah satu pilar transformasi PLN yakni Customer Focused.
Sementara, .enejer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ternate, Gamal Rizal Kambey yang menjadi salah satu pembicara pada diskusi tersebut menambahkan, hadirnya PLN Mobile yang diluncurkan pada akhir tahun 2020 lalu pun diharapkan dapat menjadi garda terdepan PLN dalam berkomunikasi dengan seluruh pelanggan PLN
Gamal memaparkan, terdapat berbagai fitur pada aplikasi PLN Mobile dengan tujuan menghadirkan layanan listrik yang semakin mudah dan cukup serta cepat dalam satu genggaman saja.
“Ini merupakan bagian dari transformasi yang kami lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Tak hanya sekadar aplikasi, melalui PLN Mobile ini, kami ingin memberikan pengalaman baru serta kemudahan kepada pelanggan yang menjadi bagian dari pelayanan prima kepada para pelanggan kami,” tutup Gamal. (Ichal-***)