Sherly menjelaskan, setelah melalui evaluasi bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), nilai proyek jalan Trans Kie Raha disesuaikan menjadi Rp 90 miliar untuk pembangunan sertu sepanjang 29 kilometer.
“Anggaran Rp 90 miliar ini hanya sekitar 10 persen dari total belanja infrastruktur tahun 2026, atau 0,03 persen dari total APBD. Namun, nilai manfaatnya sangat besar karena membuka akses menuju bandara dan investasi baru,” tuturnya.
Gubernur perempuan pertama Maluku Utara itu menegaskan, setiap program pembangunan yang dianggarkan harus memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setiap rupiah dalam APBD adalah amanah rakyat. Tujuannya untuk memudahkan kehidupan mereka, meningkatkan nilai tukar petani dan nelayan agar bisa hidup lebih berkualitas dan bermartabat,” ucapnya.
Di akhir pernyataannya, Sherly mengajak seluruh fraksi DPRD Maluku Utara untuk terus bersinergi membangun daerah tanpa melihat perbedaan politik.“Kita semua berasal dari partai dan latar belakang yang berbeda, tapi kita berada dalam satu kapal yang sama. Mari bekerja sama dengan satu tujuan, mensejahterakan masyarakat Maluku Utara,” pungkasnya. (RS/Red)








