Halsel, Maluku Utara- Bupati Usman Sidik mengukuhkan Bunda Peduli Stunting Kabupaten Halmahera Selatan tahun 2022 yang bertajuk “Optimalisasi RAN Pasti dan Peran Multisektor Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Halsel”. Pengukuhan ini digelar di aula kantor Bupati pada Selasa, (05/7/2022).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Usman Sidik memberikan support pelaksanaan delapan (8) aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten.
“Pemda menyambut baik kegiatan rembuk stunting, karena di Provinsi Malut berada pada akut kronis dengan prevalensi stunting diatas 20 persen yaitu sebesar 27,5 persen berdasarkan pada survei status gizi Indonesia tahun 2021 peringkat ke 13 se-Indonesia. Halsel sendiri berada pada posisi ke II di Provinsi Malut sesuai data SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di angka 33,7 persen,” ungkap sman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika dilihat dari situasi tersebut kata Bupati Usman, di harapkan agar segera diatasi, jika tidak dapat mempengaruhi kinerja pembangunan menyangkut dampak kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Jadi, penurunan stunting memerlukan intervensi terpadu, mencakup intervensi program spesifik dan sensitif dalam mendorong konvergensi efektivitas melalui penetapan target penurunan stunting, penyusunan strategi intervensi, penyusunan anggaran dan rencana program kegiatan, pelaksanaan program kegiatan dan monitoring dan evaluasi,” urainya.
Bupati Usman Sidik juga memaparkan, konvergensi penanggulangan stunting adalah menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah tetapi hingga ke setiap keluarga. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya pada pertumbuhan anak, tapi juga perkembangan emosi anak yang berakibat pada kerugian ekonomi.
“Makanya, saya titipkan tugas besar ini kepada seluruh pemangku kebijakan di Halsel bahwa wujud aksi konvergensi ini harus kita buktikan dengan memberikan aksi nyata dalam program terintegrasi dalam penanganan stunting di Halsel,”jelasnya
Usai dilantik Bunda Peduli Stunting, Hj. Eka Dahliani Usman paparkan terdapat lima (5) pilar utama yang kita laksanakan hari ini merupakan tiga pilar penanganan stunting yaitu, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi penurunan stunting.
“Pilar tersebut memperkuat konvergensi, kordinasi dan Konsolidasi tetapi juga memperluas cakupan sehingga membutuhkan perbaikan kualitas layanan program di Puskesmas dan Posyandu terutama ibu hamil, menyusui dan pada balita 100 HPK,” terangnya.
Duta Stunting yang juga Ketua PPK Halsel itu berharap, semoga melalui kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan input penting bagi Kabupaten Halmahera Selatan untuk perencanaan serta meningkatkan kualitas pelayanan penanganan stunting.
“Saya berharap kepada kita semua untuk meneguhkan komitmen besar kita membangun Kabupaten Halmahera Selatan ke depan dengan tidak ada lagi anak-anak kita yang memiliki masalah kurang gizi dan stunting,” pungkasnya. (Asbar-***)