Sanana, Maluku Utara- Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan penambahan anggaran penanganan Stunting di 15 desa yang menjadi lokus Pemda Sula pada tahun 2022.
Itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula, Suryati Abdullah kepada Haliyora, Kamis (13/01/2021).
“Pada tahun ini kita ada usulkan sedikit dana tambahan untuk penanganan stunting, yaitu sekitar 100 sampai 200 juta,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskan, dana stunting juga ada dalam anggaran BOK Puskesmas yang nantinya di gunakan untuk sosialisasi penanganan stunting.
“Di dana BOK Puskesmas juga ada pos untuk stunting. Anggaran itu akan digunakan untuk sosialisasi penanganan stunting di Sula,” jelasnya
Adapun 15 desa yang menjadi fokus penanganan stunting tersebut yaitu Desa Sama, Desa Fatkauyon, Desa Baleha, Desa Waisepa, Desa Waigoiyofa, Desa Petita Jaya, Desa Waitulia, Desa Mangoli, Desa Waillab, Desa Auponhia, Desa Modapuhi Trans, Desa Pastabulu, Desa Modapuhi, Desa Modapia dan Desa Minaluli.
“Desa-desa tersebut telah memenuhi kriteria dalam sistem. Jadi ketika data dari 78 desa dimasukkan ke aplikasi maka kriterianya terbaca, seperti tinggi badan, berat badan. Dari sini dipantau oleh Dinas Kesehatan Provinsi Malut lalu diputuskan desa-desa mana saja yang memenuhi kriteria, Kami hanya menindaklanjuti keputusan Provinsi saja,” jelasnya. (Sarif-1)


					





						
						
						
						
						