Ia menambahkan, armada yang akan disediakan berkapasitas 2–3 Gross Ton (GT), dengan jumlah sekitar 10 unit. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 20 unit. “Penurunan jumlah armada disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, untuk bidang pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan, DKP memfokuskan program pada penguatan sarana dan prasarana pendukung bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kelautan dan perikanan.
“Program ini lebih menyasar kepada para ibu-ibu penjual ikan, pengasap ikan, dan pembuat abon ikan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun di bidang budidaya, pemerintah masih memprioritaskan pengembangan sistem budidaya dengan metode keramba jaring apung.
Selain penguatan sektor perikanan, DKP juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 700 juta untuk rehabilitasi kantor dinas yang saat ini telah berpindah dari Dufa-Dufa ke kawasan Sasa. “Kondisi kantor saat ini cukup memprihatinkan, terutama bagian atap yang sudah banyak mengalami kerusakan. Maka dari itu, rehab kantor juga menjadi prioritas,” pungkasnya. (RFN/Red2)
Halaman : 1 2








