Sofifi, Maluku Utara- Rencana Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov) Malut untuk membangun infrastruktur Bandara Loleo di Kota Tidore Kepulauan terus dilakukan. Sebagai dukungannya, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) diminta untuk menyiapkan lahan kurang lebih seluas 100 hektar.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Adnan Hasanuddin menjelaskan, lahan yang akan disiapkan oleh Perkim kurang lebih seluas 100 hektar. Anggaran untuk pembebasan tersebut diusulkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) sebesar Rp 20 miliar, sementara sisanya Rp 20 miliar akan diusulkan pada APBD Induk tahun 2023.
“Lahan yang disiapkan oleh Perkim kurang lebih 100 hektar, dan anggaran yang diusulkan pada APBD Perubahan sebesar Rp 20 miliar, sementara sisanya Rp 20 miliar di anggarkan pada APBD Induk tahun 2023,” kata Adnan, Jumat (22/7/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), lanjutnya, sangat berharap agar masalah lahan sudah dituntaskan tahun 2022 ini, sehingga tahun 2023 sudah bisa dikerjakan.
“Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenhub, sangat berharap masalah lahan sudah harus selesai tahun 2022, sehingga tahun 2023 sudah bisa eksen,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya, tambah Adnan, pada prinsipnya masyarakat yang berada di wilayah sekitar bandara Loleo sangat mendukung, termasuk soal ganti rugi lahan mereka yang terkena pembebasan.
“Prinsipnya masyarakat di sekitar lokasi bandara sangat mendukung, yang terpenting lahan mereka di bayar,” jelasnya. (Sam-2)