Menanggapi keluhan tersebut, Staf Produksi dari pihak pelaksana proyek pembangunan RSUD Sanana Ahmad Fathoni menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk meminimalisir dampak lingkungan, khususnya debu yang ditimbulkan oleh aktivitas proyek.
“Penyiraman jalan kami lakukan secara rutin, minimal 4 sampai 6 kali sehari, untuk mengurangi debu,” jelas Fathoni.
Ia mengakui bahwa dampak proyek terhadap kondisi jalan memang tidak dapat dihindari, mengingat jalur tersebut awalnya tidak dirancang untuk menampung kendaraan bermuatan berat.
“Memang ini jalan umum, dan bukan dirancang untuk aktivitas konstruksi berat. Tapi karena ini proyek pemerintah, kami yakin akan ada penanganan lanjutan dari pemerintah daerah,” tambahnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya