Ternate, Haliyora
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) akan melaksanakan Musyawarah Nasional di Nusa Dua Bali Juni 2021 mendatang.
Menghadapi momentum agenda nasional tersebut, KADIN Maluku Utara diminta menjadikan Munas itu sebagai momentum membenah diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan Sekretaris BPD HIPMI Malut Moeis Djamin, Selasa (18/5/2021). “Sebagai mitra pemerintah, Kadin Malut harus bisa mengembangkan dan menggerakkan ekonomi Maluku Utara,” kata Moeis.
Saat ini, kata Moeis, industri pertambangan Malut sedang digenjot, namun Kadin Malut juga harus merumuskan langkah strategis untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.
“Sehingga dampak dari industri pertambangan dapat memberikan akses manfaat untuk ekonomi Malut,” imbuhnya.
Menurut Moeis, Kadin Malut harus menjadi lokomotif dagang di kawasan Indonesia Timur, minimal di provinsi Maluku – Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Papua.
Kadin Malut, lanjut dia, selama beberapa tahun ini diibaratkan mati suri tidak memiliki arah serta kebijakan organisasi dan program layaknya sebuah organisasi dagang dan industri.
“Kadin Malut nanti kelihatan kalau ada ada Munas. Bersifat rameang dan musiman (musim munas). Mestinya Kadin Malut menjadi hitungan karena kontribusi serta program yang ditawarkan sehingga dapat dijadikan tawaran kepada pemerintah dalam memacu perkembangan ekonomi kawasan, bukan karena agenda Munas,” tandasnya.
Masih menurut dia, saat ini dapat dipastikan perdagangan kawasan Malut sangat bergantung daerah tetangga.
“Malut sendiri hanya bangga sebagai konsumerisme. Semoga dengan momentum Munas ini, kadin Malut dapat berbenah untuk kemaslahatan Maluku Utara,” tutupnya. (Red)
