Ternate, Haliyora.com
Pemerintah Kota Ternate telah memutuskan untuk membuka kembali belajar mengajar secara langsung atau tatap muka.
Untuk itu mulai Senin depan diuji coba beberapa sekolah SD dan SMP yang sudah ditunjuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk memastikan kesiapan pihak sekolah menerapkan kembali belajar mengajar tatap muka, pada Selasa (11/08/2020), tadi Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Ternate melakukan pertemuan dengan Diknas Pendidikan, para kepala sekolah SD, SMP dan ketua PGRI Kota Ternate di Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Ternate.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Operasi Gugus Tugas Covid-19 Arif Gani kepada Haliyora.com, usai pertemuan.
“pertemuan tadi membahas persiapan teknis terkait akan dibuka kembali sekolah dengan sistim belajar tatap muka,”ujar Arif.
Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut, pihak dinas menjelaskan akan melakukan simulasi pada hari Senin.
”Tapi hari Kamis lusa ini Gugus Tugas akan mengecek langsung kesiapan di sekolah-sekolah yang ditetapkan.
Kebijakan ini, sambung Arif, tidak berlaku untuk semua sekolah. Hanya sekolah yang siap menerapkan belajar mengajar tatap muka saja yang akan diberlakukan. Sedangkan sekolah yang belum siap, maka tidak diperbolehkan membuka sekolahnya.
“Kita juga tidak berani mengambil resiko kalau sekolah tidak siap. Prinsipnya sekolah harus mempersiapkan metode dan persyaratan protokol kesehatan. Untuk simulasi hanya beberapa sekolah, tidak semua sekolah.
Meski begitu, sambung Arif, untuk sekolah yang berada di kecamatan yang tidak terdapat kasus Covid-19 akan dibuka semua, namun tetap merapkan protokol kesehatan dengan dibatasi jumlah siswa per kelas 10 orang. “Tidak lebih,”tandasnya.
Sementara Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate, Ibrahim Muhammad, mengaku sebelumnya telah mengadakan rapat dengan LP3S membicarakan metode dan persiapan tehnis yang akan diterapkan nanti.
“Kemarin saya sudah rapat dengan LP3S, hari ini rapat dengan Tim Gugus dan kepala-kepala sekolah. Bagi sekolah yang ditunjuk saya minta mereka untuk menyiapkan semua hal-hal tekhnis sebelum simulasi pada Hari Senin,”ujar Ibrahim.
Selain kesiapan tekhnis, para kepala sekolah diingatkan hanya boleh menerima siswa yang datang ke sekolah dengan membawa surat izin sekolah dari orang tua.”Jadi hanya siswa yang membawa surat izin orang tua saja yang boleh mengikuti pelajaran secara tatap muka. Yang tidak membawa surat izin tidak boleh masuk sekolah,”tandas Ibrahim.
Ibrahim menuturkan, simulasi tersebut hanya berlaku bagi kelas satu SMP dan SD yang baru masuk, karena mereka harus mengaplikasikan metode tatap muka itu.
“Karena waktu penerimaan siswa baru itu mereka belum maksimal mengenal profil sekolah sebab hanya melalui program pengenalan sekolah secara daring. Kita berharap di minggu pertama, kelas satu paling tidak mereka bisa mengetahui profil sekolah, dan juga harus mengenal gurunya,”jelas Ibrahim.
Ia menambahkan untuk tahap simulasi tersebut setiap kecamatan dibatasi hanya tiga sekolah SD dan empat SMP untuk melakukan simulasi.
“Sekalipun belajar tatap muka di buka, akan tetapi tidak menggugurkan belajar melalui Daring dan Luring,” tutup Ibrahim. (Sam)