Ternate, Maluku Utara- Tim Satgas Migas Kota Ternate mengadakan rapat terbatas terkait evaluasi dampak dan rencana pengendalian pasca kenaikan BBM pada Rabu (7/9/2022).
Pertemuan ini dihadiri Sekretaris Daerah Kota Ternate, Jusuf Sunya selaku ketua Tim Satgas, Kepala Kesbangpol Kota Ternate, Nuryadin Rachman sebagai sekretaris tim. Turut hadir juga OPD terkait antara lain, Dinas Perhubungan Kota Ternate, Satpol PP, Bagian Ekonomi, Bagian Hukum Setda Kota Ternate, Bappelitbangda dan Desperindag, unsur Dandim 1501 dan Polres Ternate.
Ketua Tim Satgas Migas Kota Ternate, Jusuf Sunya mengatakan persoalan kenaikan harga BBM ini erat kaitannya dengan hajat masyarakat banyak khususnya warga Kota Ternate sehingga perlu dikaji.
Pengaruh kenaikan harga BBM, sambung Jusuf juga berdampak pada kenaikan tarif angkutan darat maupun transportasi antar pulau, sehingga Wali Kota Ternate telah menandatangani Peraturan Walikota terkait penyesuaian tarif baru angkutan darat (umum).
Sementara untuk transportasi antar pulau, Pemerintah Kota Ternate melalui Satgas Migas akan mendorong rekomendasi ke Pemerintah Provinsi Maluku Utara karena hal tersebut merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi.
“Tentu kesemuanya adalah untuk merespon tuntutan dari mahasiswa dan warga Kota Ternate, namun kami juga berharap atas dukungan dan keterlibatan semua pihak, termasuk teman teman OKP, Ormas, Akademisi serta media massa, untuk mengambil peran yang sama dalam mengawasi pendistribusian BBM ke konsumen,” tandas Jusuf.
Sementara Sekretaris Tim Satgas Migas Kota Ternate, Nuryadin Rahman menambahkan perubahan tarif angkutan darat (angkutan barang) akan mempengaruhi juga harga kebutuhan bahan pokok di pasar, sehingga kedepan tim akan merekomendasikan ke OPD terkait untuk mengatur skema operasi pasar yang melibatkan unsur swasta dan pihak terkait lainnya. “Hal ini dimaksudkan agar stabilitas inflasi kota Ternate dapat kita dikendalikan,” pungkas Nuryadin. (Arul-2)


 
					





 
						 
						 
						 
						 
						