Ternate, Maluku Utara – Bantuan armada tangkap nelayan berkapasitas 1,5 sampai 3 GT yang diberikan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, disoroti oleh akademisi.
Adalah akademisi Unkhair Ternate, Asmar Hi. Daud. Ia menyatakan bahwa persoalan relevansi armada tangkap berkapasitas 1,5–3 GT di Maluku Utara perlu dijawab secara jernih, tidak hanya dari sisi teknis, tapi juga dari perspektif sosial, ekonomi dan kebijakan publik. Terlebih ketika wacana bantuan armada ini mulai dipertanyakan, karena bantuan atau kapal yang diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Sherly ternyata belum dikerjakan.
“Secara teknis, armada kecil ini yang diberikan oleh Pemprov itu relevan untuk membangun ekonomi perikanan tangkap, tapi sangat terbatas,” kata Asmar saat dihubungi wartawan Haliyora.id, Senin (23/6/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya