Kata Syafei, penanganan sampah di Kelurahan Maliaro, dengan peralatan pengolahan sampah organik untuk pembuatan kompos sudah tidak berjalan. Sementara untuk Kelurahan Kayu Merah hanya dibangun tempat sampah dekat Taman Kayu Merah, dan Kelurahan Sasa, dilakukan dengan pembersihan pantai dan kuburan.
“Empat Kelurahan yang ditunjuk menjadi pilot project ini tujuannya untuk mengurangi sampah, dengan begitu kita dapat memperpanjang umur TPA,” jelasnya.
Dalam sehari, dia menyebutkan, Ternate menghasilkan sampah sebanyak 100-120 ton sehingga butuh penangan yang serius. Lebih khusus kepada warga agar tidak membuang sampah ke kali. “Walau kita sudah buat pilot project di empat kelurahan, tapi dari DLH sendiri belum begitu intens, saya mengakui bahwa di DLH sendiri belum terbentuk mindset yang sama. Padahal sudah saya terapkan di kantor tidak boleh ada minuman maupun makanan kemasan,” akuinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Olehnya itu dia bertekad dua tiga bulan ke depan lebih serius menangani dan mengurangi sampah. (Mg04/Red)
Halaman : 1 2