Ternate, Maluku Utara – Nelayan di Kota Ternate baru-baru ini mengeluhkan terkait kuota BBM yang disuplai distributor. Padahal, BBM menjadi kebutuhan dasar bagi nelayan untuk mengoperasikan longboatnya (katinting) saat mencari nafkah di laut.
Keluhan berupa pengurangan jatah pengambilan serta proses pendistribusian yang sampai saat ini dirasakan tidak mencukupi kebutuhan pemakaian mereka. Salah satu contoh adalah nelayan Kelurahan Jambula di bawah koperasi Bubulah Ma Cahaya.
Koperasi ini menerima kuota BBM yaitu 13.500 liter yang awalnya 15 kali pengambilan kini dikurangi menjadi 4 kali. Dalam satu kali pengambilan mereka hanya diberikan jatah 1.000 liter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disisi lain, PT. Siantan sebagai pihak distributor BBM untuk nelayan di Kota Ternate mengakui kuota yang didapatkan ini sudah ditentukan Pertamina melalui permintaan Pemkot Ternate.
Data yang diperoleh, dalam sehari BBM pertalite yang masuk di PT. Siantan sebanyak 8.000 liter, dan sebulan sebanyak 12 kali pasokan. Praktisnya, pasokan yang diperoleh 8.000 liter dikalikan 12 maka BBM yang masuk ke PT Siantan sebagai distributor totalnya 96.000 liter.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya