Bagaimana menggenjot produksi perikanan dengan keterbatasan wilayah laut? menurut Idris, yang dilakukan DKP Halsel adalah dengan menyasar kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir, pengadaan armada, alat tangkap armada, dan sarana prasarana penunjang. “Kami juga fokus ke perikanan budidaya darat, seperti udang dan ikan nila,” sebutnya.
Ketika disinggung mengenai ploting anggaran untuk kegiatan yang disebutkan ini, Idris mengaku dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) ditambah Dana Alokasi Umum (DAU) yang totalnya mencapai Rp 42 miliar. Kendati begitu, dirinya tak merincikan secara detail jumlah masing-masing penerimaan yang diperoleh tahun 2025 ini. Ia hanya menyebutkan bahwa penerimaan tahun ini mengalami kenaikan dalam sisi penganggaran, yang dulunya tahun 2024 sebesar Rp 22 miliar, naik menjadi Rp 42 miliar di tahun 2025 ini.
“Anggaran di tahun 2024, karena kemarin tidak ada DAK, yang ada cuma DAU jumlahnya Rp 21 miliar, dan untuk sekarang di tahun 2025 kami mendapatkan DAK sama DAU,” terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya