Jembatan Kali Oba II Harus Diuji Sifat Fisik dan Mekanik Tanah

- Editor

Minggu, 15 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, M Syafril Rustam (jembatan kali oba II)

Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, M Syafril Rustam (jembatan kali oba II)

Oleh : M. Syafril Rustam
(Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara)

Jembatan kali Oba II adalah salah satu urat nadi perekonomian, sosial, politik, pertahanan dan keamanan bagi sebagian besar masyarakat Maluku Utara, terutama yang menghubungkan antara 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Maluku Utara, di antaranya 4 kecamatan di daratan Oba, Kota Tidore Kepulauan, serta 4 Kabupaten di Provinsi Maluku Utara yaitu Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Barat dan Halmahera Utara.

Jembatan yang dibangun melalui program Multiyears pada tahun 2023 dengan menelan anggaran sebesar Rp 25 miliar ini sebagai sarana pendukung demi terciptanya pengembangan dan pembangunan dalam rangka menunjang pemerataan pertumbuhan ekonomi serta stabilitas nasional di kawasan Pulau Halmahera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Olehnya itu, semua ini butuh perencanaan yang matang soal kelayakan pembangunan infrastruktur yang memadai. 

Jembatan dalam perspektif fungsi merupakan struktur bangunan yang menghubungkan rute atau lalulintas transportasi yang terputus oleh sungai, rawa, danau, selat atau jalan pelintas lainnya. Kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi semakin meningkat. Hal ini tentu menuntut perbaikan dalam pelayanan sarana dan prasarana transportasi baik jalan atau jembatan. 

Merujuk pada kasus amblesnya material di jembatan kali Oba II baru-baru ini, tentu yang perlu digaris bawahi disini adalah aspek komponen material berupa tanah, yang mana infrastruktur jembatan ini didirikan.

Mencermati komponen sufat struktur tanah, tentu materi yang perlu diketahui adalah sifat dari karakteristiknyam. Sifat karekteristik tanah merupakan sesuatu data input yang dapat memberikan suatu identifikasi material tentang sifat, perilaku maupun karakteristik tanah secara visual yang dilakukan oleh teknis tanah yang hanya berdasarkan pada uji Laboratorium maupun uji Lapangan.

BACA JUGA  Ibu, Tokoh Sentral Dalam Keluarga

Pengujian sifat fisik dan mekanik tanah (Index dan Engineering Properties) untuk mengetahui jenis (klasifikasi) tanah yang dominan, selain parameter dari sifat fisik yang diperlukan, maka sifat mekanik (engineering properties) juga sangat diperlukan dalam menganalisa dan desain. 

Pada lapisan tanah yang menerima beban maka tanah akan mengalami regangan atau penurunan (settlement). Penurunan tanah adalah tanah yang menerima beban di atasnya sehingga menyebabkan deformasi partikel tanah, disipasi air pori, relokasi sehingga menyebabkan tanah mengalami pemampatan. 

Regangan yang terjadi dalam tanah disebabkan oleh berubahnya susunan tanah maupun oleh pengurangan rongga pori atau air di dalam tanah tersebut. Jumlah dari regangan sepanjang kedalaman lapisan merupakan penurunan total tanah. Bila tanah mengalami pembebanan dan kemudian berkonsolidasi, maka penurunan tersebut berlangsung dalam 3 fase, yaitu, penurunan segera (Immedinte Settlement), penurunan konsolidasi (Consolidation Settlement) primer dan sekunder. Penurunan akibat beban adalah jumlah total dari penurunan segera dan penurunan konsolidasi. 

Penurunan yang terjadi pada tanah berbutir kasar dan tanah berbutir halus kering atau tidak jenuh terjadi dengan segera sesudah beban bekerja. Penurunan pada kondisi ini disebut penurunan segera (immediate settlement). 

Penurunan segera merupakan bentuk penurunan elastis. Dalam praktek, sangat sulit memperkirakan besarnya penurunan segera. Hal ini tidak hanya karena tanah dalam kondisi alam tidak homogen dan anisotropis dengan modulus elastisitas yang bertambah dengan kedalaman, tetapi juga terdapat kesulitan dalam mengevaluasi kondisi tegangan dan regangan yang terjadi di lapisan tanah. Penurunan segera banyak diperhatikan pada pondasi bangunan yang terletak pada tanah granuler atau tanah berbutir kasar. 

BACA JUGA  Asal Muasal PANCASILA

Sedangkan penurunan konsolidasi (consolidation settlement) terjadi pada tanah berbutir halus yang terletak di bawah muka air tanah. Penurunan yang terjadi memerlukan waktu, yang lamanya tergantung pada kondisi lapisan tanah. Sebagian besar penurunan diakibatkan oleh pengurangan angka pori. Hampir semua jenis tanah akan berkurang angka porinya (e), bila beban vertikal bertambah dan akan bertambah angka porinya bila bebannya dikurangi (Hardiyatmo, 1999). 

Ada beberapa sebab terjadinya penurunan akibat pembebanan yang bekerja di atas tanah, pertama : kegagalan atau keruntuhan geser akibat terlampauinya kapasitas dukung tanah. Kedua, kerusakan atau terjadi defleksi yang besar pada pondasi. Ketiga, distorsi geser (shear distortion) dari tanah pendukungnya, dan keempat, turunnya tanah akibat perubahan angka pori. 

Oleh karena itu masalah yang paling perlu diperhatikan dalam analisis penurunan di kasus amblesnya material jembatan Kali Oba II  adalah sifat- sifat mekanik tanah di bawah beban, terutama pada jenis-jenis tanah bila dengan beban yang direncanakan akan mengalami penurunan yang besar. ***

Berita Terkait

Menatap Masa Depan dengan AI : Panduan Inspiratif dari Mhd Arjunanta
Dari Radikal ke Jalan Benar, Ini Kisah Pria Asal Surabaya yang Pernah Bergelut dengan Kaum Kiri di Timur Tengah
Kerusakan Jalan Bobong di Taliabu Makin Parah, Kerek Kenaikan Tarif Bentor dan Angkot
Antara Kampus FKIP Unkhair Ternate, Mahasiswa dan Pamflet Penolakan Efisiensi Anggaran Pendidikan
Cerita Orang-orang Halmahera dan Tanahnya dari Pohon Kehidupan yang Tumbang
Cerita Pekerja dari Dalam Tumpukan Limbah Tambang IWIP
Meneguhkan Perjuangan Kesejahteraan dan Hak Pekerja di Maluku Utara
Matinya Eko Bertambah Lembaran Buku Kematian Kelas Pekerja di Morowali
Berita ini 163 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 22:51 WIT

Menatap Masa Depan dengan AI : Panduan Inspiratif dari Mhd Arjunanta

Rabu, 19 Maret 2025 - 23:21 WIT

Dari Radikal ke Jalan Benar, Ini Kisah Pria Asal Surabaya yang Pernah Bergelut dengan Kaum Kiri di Timur Tengah

Sabtu, 15 Maret 2025 - 18:07 WIT

Kerusakan Jalan Bobong di Taliabu Makin Parah, Kerek Kenaikan Tarif Bentor dan Angkot

Rabu, 26 Februari 2025 - 21:55 WIT

Antara Kampus FKIP Unkhair Ternate, Mahasiswa dan Pamflet Penolakan Efisiensi Anggaran Pendidikan

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:19 WIT

Cerita Orang-orang Halmahera dan Tanahnya dari Pohon Kehidupan yang Tumbang

Berita Terbaru

Praktisi Hukum, Sarwin Hi. Hakim

Headline

Kasus Kredit Macet BPRS Halmahera Selatan Bakal Digiring ke KPK

Minggu, 23 Mar 2025 - 00:31 WIT

error: Konten diproteksi !!