Daruba, Maluku Utara – Sejumlah kepala desa yang diduga menggunakan mobil dinas desa untuk mobilisasi massa dalam kampanye akbar pasangan calon bupati dan wakil bupati Pulau Morotai nomor urut 1, Deny Garuda-Qubais Baba (Deny-Qubais), disorot akademisi Universitas Pasifik (Unipas).
Akademisi Unipas Fahmi Djaguna merasa prihatin dengan sejumlah Kades yang disinyalir terlibat langsung dalam politik praktis.
“Sebagai pejabat publik, Kades memiliki tanggung jawab untuk melayani seluruh masyarakat, tanpa memihak kepada kelompok politik tertentu. Tindakan Kades ini berpotensi mencederai demokrasi karena Kades dengan posisinya yang strategis, dapat memengaruhi masyarakat,” ujar Fahmi, Kamis (21/11) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya