Menelaah Prospek Ekonomi Malut Kedepan dan Hubungannya dengan Pilkada 2024 Menurut Mochtar Adam

- Editor

Rabu, 6 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 DR. Mochtar Adam, akademisi Universitas Khairun Ternate.

DR. Mochtar Adam, akademisi Universitas Khairun Ternate.

Di sisi lain, pulau-pulau kecil berpenghuni yang mengalami kepadatan penduduk yang tinggi, namun ekonominya mengalami perlambatan bahkan cenderung menjadi pulau miskin seperti Makian, Kayoa, Kasiruta, Batang Dua, Moti, Hiri, Loloda dan pulau kecil lainnya  belum menjadi bagian penting dari resolusi pembangunan gugus pulau di negara kepulauan.

Pilkada 2024, kata Mochtar, memiliki tantangan yang strategis bagi warga Maluku Utara untuk menentukan pilihan pada pemimpin yang berkontestasi pada 27 November 2024, dengan mendalami Visi Misi dan prioritas pembangunan yang diajukan sebagai garansi dalam proses penyerahan amanah kepemimpinan 5 tahun kedepan, dengan menguji rekam jejak yang jelas dan terukur demi kesatuan kata dan perbuatan dalam memimpin wilayah dan rekam jejak dari para pemimpin.

BACA JUGA  Germuda Gelar Demonstrasi, Tolak Rencana Pemkab Datangkan 3 Bisnis Waralaba Masuk Morotai

Untuk memastikan pilihan Masyarakat Maluku Utara dapat mengatasi problem yang ada maka dibutuhkan akumulasi dalam memilih pemimpin yang memberikan solusi, bukan pemimpin yang melahirkan masalah penuh beban bagi Maluku Utara kedepan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun problem yang harus diakumulasikan ini seperti pembangunan manusia yang tergambar dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Utara yang masih dibawah rata-rata nasional, lalu angka partisipasi sekolah dan potret Angkatan kerja yang masih didominasi lulusan SMP mencapai 49 persen dari tenaga kerja yang ada di pasar kerja, kemudian ekonomi yang tumbuh tidak inklusif dari kinerja masyarakat lokal yang belum mampu mengatasi kebutuhan pangan lokal.

BACA JUGA  Segini Total Ekspor Maluku Utara ke Provinsi Lain Hingga September 2024

“Ada juga karakter masyarakat perkebunan menjadi masyarakat tanaman pangan di sektor pertanian, produksi perkebunan yang bergantung industri di pulau Jawa dan Sulawesi memberikan dampak nilai tambah yang rendah bagi perkebunan Maluku Utara. Berbagai fenomena pembangunan yang belum teratasi menjadi akumulasi dalam memilih pemimpin solusi bukan pemimpin yang melahirkan masalah penuh beban bagi Maluku Utara kedepan,” pungkas akdemisi Unkhair Ternate ini. (RS/Red1)

Berita Terkait

Utang Pemkot Ternate Sebesar Rp 64 Miliar 
Meski Surplus US$723,75 juta, Nilai Ekspor Malut pada Desember 2024 Turun
Ini Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan
OPD Pengelolaan PAD Kota Ternate Minim Inovasi
Tahun Ini, Pemkot Ternate Bangun Tambatan Perahu Pelabuhan Hiri
Dinas Koperasi dan UMKM Malut Sambut Baik Program MBG, Kadis : Kita Tunggu Juknis
Warga Akehuda Keluhkan Batang Pohon Dibiarkan Tergeletak di Jalan Raya
Polisi Tahan 3 Pelaku Rudapaksa Siswi SMP di Halsel, Kasusnya Naik ke Tahap Penyidikan
Berita ini 216 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:19 WIT

Utang Pemkot Ternate Sebesar Rp 64 Miliar 

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:04 WIT

Meski Surplus US$723,75 juta, Nilai Ekspor Malut pada Desember 2024 Turun

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:01 WIT

Ini Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan

Rabu, 15 Januari 2025 - 21:55 WIT

OPD Pengelolaan PAD Kota Ternate Minim Inovasi

Rabu, 15 Januari 2025 - 21:25 WIT

Tahun Ini, Pemkot Ternate Bangun Tambatan Perahu Pelabuhan Hiri

Berita Terbaru

Headline

Utang Pemkot Ternate Sebesar Rp 64 Miliar 

Rabu, 15 Jan 2025 - 22:19 WIT

Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan

Headline

Ini Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan

Rabu, 15 Jan 2025 - 22:01 WIT

Headline

OPD Pengelolaan PAD Kota Ternate Minim Inovasi

Rabu, 15 Jan 2025 - 21:55 WIT

error: Konten diproteksi !!