Kata Mochtar, faktor produksi yang dapat menopang perekonomian sangat ditentukan kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024) baik Bupati Walikota dan Gubernur, yang akan berlangsung pada 27 November 2024, sangat menentukan arah kebijakan pembangunan daerah.
Menurutnya, pilihan pasangan calon kepala daerah yang didukung dengan kapasitas fiskal yang relatif rendah dan nilai investasi yang tergambar dalam PMTB mencapai Rp 10.734 miliar, menjadi motor penggerak perekonomian yang dapat mendistribusikan konsumsi masyarakat, ekspor impor, dan pengeluaran pemerintah sebagai alat distribusi, alokasi dan stabilisasi menentukan arah kebijakan pembangunan ekonomi yang lebih pro pada masyarakat di wilayah kepulauan.
Ciri ekonomi kepulauan (Ilands Economic) memiliki karakter yang berbeda dengan ekonomi continental, sehingga rumusan kebijakan ekonomi dan pembangunan berbasis masyarakat pada wilayah kepulauan belum menjadi instrumen penting dalam 25 tahun Provinsi Maluku Utara dibentuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Akibat kemudian terjadi penumpukan penduduk miskin di pulau-pulau kecil, dari 7 pulau besar yang berpenghuni telah menunjukan geliat ekonominya seperti Ternate, Tidore, Morotai, Bacan, Halmahera, Sanana dan Taliabu, yang merupakan wilayah dengan ibukota pemerintahan sendiri,” kata Mochtar Adam kepada wartawan, Rabu (06/11/2024).
Mochtar menuturkan, fenomena berbeda ini menunjukan bahwa wilayah kepulauan yang tersebar di 57 pulau pada 10 kabupaten/kota di Maluku Utara merupakan konsentrasi penduduk miskin, pengangguran dan kelompok miskin yang berpendapatan di bawah garis kemiskinan, yang memberikan kontribusi bagi angka kemiskinan yang mencapai 83 ribu jiwa penduduk miskin atau 6,23 persen dari total penduduk miskin di Maluku Utara.
“Penataan pulau-pulau kecil berpenghuni, belum menjadi prioritas pembangunan daerah, sekalipun Halmahera yang dikenal sebagai pulau terbesar di Maluku Utara yang menampung jumlah penduduk mencapai 700 ribu jiwa, dan sekitar 500 ribu jiwa tersebar 63 pulau dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi seperti Pulau Ternate, Pulau Tidore, dan Pulau Morotai, yang merupakan basis pemerintahan sedangkan Pulau Pulau Makian, Pulau Bacan, Pulau Sanan, Pulau Taliabu, Pulau Gebe dengan kepadatan penduduk yang signifikan belum menjadi sumber penghidupan yang layak dari pergerakan ekonomi masih melambat, khusus pulau Bacan luasan pulaunya relative besar akses antar desa belum terkoneksi menjadi biaya mahal bagi kegiatan sektor pertanian termasuk Pulau Taliabu dan Pulau Sanana,” sebutnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya