Lahan Kritis Diubah Jadi Hijau, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

- Editor

Sabtu, 28 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia bakal mengubah lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih produktif. Keterangan foto: Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono (kedua dari kanan), Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso (kiri), Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara (kanan), dan Penjabat Sementara Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat (kedua dari kiri)

Upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia bakal mengubah lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih produktif. Keterangan foto: Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono (kedua dari kanan), Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso (kiri), Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara (kanan), dan Penjabat Sementara Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat (kedua dari kiri)

Tasikmalaya, 28 September 2024 – Upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia bakal mengubah lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih hijau dan produktif. Upaya ini akan memanfaatkan 1,7 juta hektar dari 14 juta hektar lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air. 

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat. 

“Saya mengapresiasi langkah PLN dengan program ini. Kita dihadapkan pada tantangan perubahan iklim. Saya sangat menghargai karena dengan diwajibkan (program ini) maka sumber biomassa akan berasal dari tanah marjinal,” terang Sudaryono dalam sambutannya pada agenda Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya pada Kamis (26/9).

Dirinya menambahkan, tanah marjinal umumnya merupakan tanah yang sulit ditanami tanaman dan berlokasi di pelosok-pelosok Tanah Air. Program biomassa PLN pun menjadi salah satu bukti nyata kehadiran pemerintah hingga daerah pelosok. 

“Saya ingin betul-betul kalau model ini berhasil maka ini tinggal kita tularkan ke tempat lainnya,” tambah Sudaryono.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Kelompok Masyarakat.

“Melalui program kolaboratif ini, kami berupaya mengubah lahan yang sebelumnya kering dan tidak produktif menjadi lebih hijau dan produktif,” jelas Darmawan.

BACA JUGA  Peringati HPN 2023, PLN UIW MMU Gelar Caar Free Day di Jalan A.Y Patty Ambon

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 14 juta hektare lahan kritis di seluruh Tanah Air. Dengan mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu, program ini dapat turut berkontribusi dalam upaya pemanfaatan lahan kritis.

“Kami akan memanfaatkan lahan kritis dengan luas total 1,7 juta hektare yang tersebar di seluruh tanah air sehingga mampu berkontribusi dalam upaya penurunan emisi sebesar 11 juta ton CO2e melalui co-firing biomassa,” terang Darmawan.

Lebih dari itu, program ini bahkan juga mampu meningkatkan kapasitas nasional dengan menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler dan mengentaskan kemiskinan.

“Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat dan bernilai ekonomi sebesar Rp9,5 triliun per tahun,” pungkas Darmawan. (PLN/Redaksi)

Berita Terkait

PLN UP3 Sofifi Siagakan Genset 250 kW dan Personelnya di Titik Vital Demi Sukseskan HUT Provinsi Maluku Utara ke 25
Bawaslu Halsel Menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Pilkada Damai di GSJA Kasih Karunia Desa Sayoang
Mau Dapat Konversi Motor Listrik Gratis dari PLN UIW MMU? Ini Syaratnya
Di Forum CEO 2024, Dirut PLN Darmawan Prasodjo Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia
PLN UIW MMU Hadirkan 6 Unit Mesin Berkapasitas 5.000 KW Guna Optimalkan Sistem Kelistrikan di Jailolo Halmahera Barat
Jum’at Curhat, Ketua Bawaslu Halsel: Pentingnya Menjaga Pilkada Damai
Bawaslu Halsel Gelar Rapat Pokja, Perkuat Pengawasan
34 Peserta Nakes di Ternate Ikut Orientasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Berita ini 8 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 13 Oktober 2024 - 19:20 WIT

PLN UP3 Sofifi Siagakan Genset 250 kW dan Personelnya di Titik Vital Demi Sukseskan HUT Provinsi Maluku Utara ke 25

Minggu, 13 Oktober 2024 - 10:42 WIT

Bawaslu Halsel Menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Pilkada Damai di GSJA Kasih Karunia Desa Sayoang

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 16:17 WIT

Mau Dapat Konversi Motor Listrik Gratis dari PLN UIW MMU? Ini Syaratnya

Jumat, 11 Oktober 2024 - 15:10 WIT

Di Forum CEO 2024, Dirut PLN Darmawan Prasodjo Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 - 14:45 WIT

PLN UIW MMU Hadirkan 6 Unit Mesin Berkapasitas 5.000 KW Guna Optimalkan Sistem Kelistrikan di Jailolo Halmahera Barat

Berita Terbaru

Salah satu warisan geologi di Kota Terbate, Maluku Utara.

Headline

Penetapan Warisan Geologi Ternate Libatkan Kesultanan

Senin, 14 Okt 2024 - 19:04 WIT

Kapolres Sula AKBP Kodrat Muh Hartanto berserta unsur Forkopimda usai gelar apel pasukan untuk operasi Zebra Kie Raha 2024.

Headline

Polres Sula Gelar Operasi Zebra Kie Raha 2024 Selama 14 Hari

Senin, 14 Okt 2024 - 15:05 WIT

error: Konten diproteksi !!