Pasca Idul Fitri, Inflasi Diproyeksi Tembus 3,6 Persen

- Editor

Jumat, 12 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Inflasi

Ilustrasi Inflasi

Haliyora.id, Jakarta – Fenomena tingginya angka inflasi memang kerap terjadi pada periode puasa hingga Lebaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya harga kebutuhan pokok.

Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memproyeksi inflasi April berada di kisaran 3,2 persen hingga 3,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Inflasi diperkirakan sebesar 3,2-3,6 persen yoy. Penyebabnya harga kebutuhan pokok yang tercatat sebagian masih tinggi, terutama di luar jawa,” kata Bhima dikutip dari kumparan, Rabu (10/4/2024).

BACA JUGA  Ini 9 Kelompok Penyumbang Inflasi di Kota Ternate Per Juni 2023

Bhima bilang, faktor musiman Ramadan hingga Lebaran mendorong inflasi jasa transportasi, makanan minuman dan rekreasi. Tak hanya itu, tingginya angka inflasi juga disebabkan oleh inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).

“Inflasi pasca lebaran bisa lebih meningkat karena ada imported inflation akibat pelemahan kurs rupiah. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS tercatat 6,3 persen yoy sehingga berakibat ke penyesuaian harga berbagai barang impor,” ungkapnya.

BACA JUGA  Ini Kelompok Pengeluaran Pemicu Inflasi di Ternate Pada September 2023

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis laju inflasi pada Lebaran 2024 tetap terkendali. Sehingga sepanjang tahun ini, laju inflasi diperkirakan masih dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi pada Maret 2024 mencapai 0,52 persen secara bulanan. Sementara secara tahunan, inflasi Maret 2024 ini sebesar 3,05 persen dibanding Maret 2023 (year on year/yoy), dan secara tahun kalender (year to date/ytd), inflasi pada Maret 2024 mencapai 0,93 persen.

Berita Terkait

Utang Dinas Perkim Malut ke Pihak Ketiga Masih Puluhan Miliar
Kadis DKP Akui Ekspor Perikanan Malut Untungkan Daerah Lain, Minta Semua Pihak Duduk Bersama
Polda Malut Didesak Tahan Tersangka Tunggal Kasus Korupsi Dana Desa Taliabu
ABG di Halsel Diduga Disetubuhi Paman Sendiri, Kini Hamil 9 Bulan
Program MBG di Halsel Belum Menyasar Madrasah
Pendaftar PPPK Tahap II di Ternate, Terbanyak Tenaga Teknis
Wacana Pengalihan Jalan Provinsi ke Nasional, BPJN Tunggu Pengajuan Pemprov Malut
Pemkot Ternate Bakal Investigasi Beredarnya Beras Tak Berlabel
Berita ini 81 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 22:03 WIT

Utang Dinas Perkim Malut ke Pihak Ketiga Masih Puluhan Miliar

Senin, 20 Januari 2025 - 20:40 WIT

Kadis DKP Akui Ekspor Perikanan Malut Untungkan Daerah Lain, Minta Semua Pihak Duduk Bersama

Senin, 20 Januari 2025 - 20:14 WIT

Polda Malut Didesak Tahan Tersangka Tunggal Kasus Korupsi Dana Desa Taliabu

Senin, 20 Januari 2025 - 17:45 WIT

Program MBG di Halsel Belum Menyasar Madrasah

Senin, 20 Januari 2025 - 17:37 WIT

Pendaftar PPPK Tahap II di Ternate, Terbanyak Tenaga Teknis

Berita Terbaru

iLustrasi

Headline

Utang Dinas Perkim Malut ke Pihak Ketiga Masih Puluhan Miliar

Senin, 20 Jan 2025 - 22:03 WIT

error: Konten diproteksi !!