Daruba, Maluku Utara- Sudah Tiga Bulan, puluhan petugas pengangkut sampah yang bertugas di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulau Morotai tidak pernah mendapatkan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD).
Padahal, para pahlawan kebersihan itu sudah melaksanakan kewajibannya untuk membersihkan sampah di sejumlah desa yang ada dalam kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, di bulan puasa para petugas itu tidak pernah mengeluh hanya untuk menjaga kebersihan Ibu Kota Kabupaten.
“Dari bulan Januari sampai Maret ini, kami sekitar 26 orang petugas pengangkut sampah tidak terima TKD. Ini bulan puasa juga tidak kenal lelah, tapi kenapa tidak bayar TKD,” ungkap Husra Djafar, salah satu petugas sampah kepada awak media, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, meski perbulan hanya Rp 500 ribu, tapi itu sangat berarti bagi mereka karena untuk membantu menghidupi anak istri.
“Kenapa di Kabid DLH Jainudin Naba kasih pisah gaji dengan kinerja, sementara kalau DLH dipimpin pak Jasmin atau ibu Ati, gaji dan tunjangan dikasih satu kali,” kesalnya.
Dirinya mengaku, soal tunjangan itu menjadi hak para petugas dan layak dipertanyakan.
Selain itu, Jainudin juga dianggap tidak bertanggungjawab dalam mengurusi anggaran milik petugas maupun pengawas di lapangan.
“Kabid itu harus awasi kerja anak buah dilapangan, jangan hanya diam, kami dengar informasi bahwa TKD 2 Bulan yang diusulkan di keuangan dan sampai sekarang tidak cair itu justru dari pihak lain,” sesalnya.
Lanjut dia, saat menjabat sekitar tahun 2020 lalu hingga kini Jainuddin tidak pernah memberikan peralatan kesehatan misalnya masker, sarung tangan ketika mereka bertugas mengangkut sampah.
“Ini terkait kesehatan para petugas, sampai sekarang kami tidak pernah dapat dari Kabid misalnya masker, sarung tangan, jaket, jenggel boot dan lainnya, padahal ini terkait keselamatan dan kebersihan pekerja,” sebutnya.
Atas persoalan ini, pihaknya meminta kepada Pemda Morotai untuk membayar TKD tiga bulan dan mencopot Jainudin dari jabatannya.
“Kami minta pak Bupati copot Kabid Jainudin karena kami anggap tidak bertanggungjawab,” desaknya. (RF/Red)








