Kata Samsu, berdasarkan informasi yang diterima DLH Malut, pengambilan sampel ini melibatkan tim laboratorium lingkungan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional.
“Kami dapat informasi bahwa pengambilan sampel dilakukan selama 3 hari dimulai pada Minggu 3 November sampai Selasa 5 November kemarin. Pihak DLH dan tim laboratorium mengambil sampel di 13 titik tersebar di Desa Soligi sebanyak 3 titik, di Kawasi 4 titik, Kampung Baru 3 titik, dan Desa Ake Gula 3 titik,” ungkapnya.
Selain di perairan Pulau Obi, pengambilan sampel air laut juga dilakukan satu titik di Pulau Bacan dan satu titik di perairan Ternate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi, pengambilan sampel berbeda tempat ini untuk membuat perbandingan pengujian sampel,” akunya.
lanjutnya, tim laboratorium juga mengambil sampel biota laut seperti ikan untuk diuji karena diduga tercemar logam berat.
“Iya, biota laut seperti ikan juga dijadikan sampel tidak hanya pengambilan sampel air laut yang dilakukan tim laboratorium PT. Ankal,” ucapnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya