Ternate, Maluku Utara- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara memproyeksikan perekonomian Maluku Utara pada tahun 2024 tumbuh dalam rentang 18,26 persen sampai 22,26 persen (yoy).
Sejumlah stimulus yang akan mendorong pemulihan ekonomi diantaranya, lapangan usaha lertambangan dan penggalian serta industri pengolahan akan tetap menjadi lapangan usaha dengan penyumbang andil tertinggi sejalan dengan optimalisasi produksi smelter-smelter baru, serta tren positif permintaan global sejalan dengan permintaan untuk industri besi dan baja maupun baterai electric vehicle yang meningkat.
Kepala Perwakilan Kantor BI Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto mengatakan, lapangan usaha pertambangan diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi seiring dengan peningkatan permintaan bijih nikel mentah secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku utama untuk diolah oleh smelter-smelter pirometalurgi maupun hidrometalurgi. Masih tingginya rencana investasi baik PMA dan PMDN khususnya pada industri hilirisasi nikel.
“Lapangan usaha perdagangan diperkirakan akan tumbuh tinggi seiring dengan pelaksanaan tahun pemilu yang akan meningkatkan aktivitas perdagangan dan konsumsi masyarakat,” kata Eko dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara di Sahid Bela Hotel, Kamis (30/11/2023).
Halaman : 1 2 Selanjutnya