Nasib Petani dan Rebutan Makan

- Editor

Senin, 2 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salim Taib (Wakil Sekretaris ICMI Orwil Maluku Utara)

Salim Taib (Wakil Sekretaris ICMI Orwil Maluku Utara)

Salim Taib (Wakil Sekretaris ICMI Orwil Maluku Utara)

Paul McMahon dalam karya berjudul “Merebut Makan Politik Baru Pangan  yang kemudian diberi pengantar oleh Noer Fauzi Rachman dengan Judul “ Memahami Mata Rantai Makanan Kita” dalam kata pengantar Fauzi memberi gambaran soal siklus makanan kita hingga tersaji di atas meja makan untuk di santap, satu siklus yang amat panjang perjalanannya, memang ada sebagian lain makanan yang di masak langsung di panen dari halaman rumah mereka dan begitu pula manusia yang hidup di desa masih banyak juga makanan yang dimakan merupakan hasil panen langsung dari lahan kebun mereka. Akan tetapi kita yang bertempat tinggal di perkotaan makanan yang tersaji dan kita santap setiap hari itu sumbernya di pasar, sumbernya di minimarket, sumbernya di Supermarket  dan pasar-pasar umum lainnya dan semua yang di beli di pasar itu kebanyakan bukan di produksi dan hasil panen di negeri sendiri, di Ternate, di Halbar, di Haltim, di Tidore, umumnya di impor dari negeri seberang.

BACA JUGA  Pemerintah Harus Menaikkan Cukai Rokok, Bukan PPN

Di musim era globalisasi sekarang ini makanan global ada di mana-mana hal ini disebabkan oleh peran jaringan internasional melalui pasar raya tersebut, perusahan-perusahan raksasa yang berdagang makanan waralaba berbasiskan hak menggunakan model bisnis dan merek tertentu  untuk masa waktu tertentu lalu tidak berhenti disitu, televisi di jejaki dengan iklan-iklan makanan yang kita juga tidak pernah tau asal muasalnya, semua itu dimaksudkan memompa naik ghairah konsumen dan seragam dan bahkan sudah menerabas masuk transaksi komersial melalui dunia internet, Tulisan ini mencoba menggiring masuk pada alam kesadaran kita untuk merenungi nasib para petani lokal yang lagi pilu memikirkan jalan keluar, bagaimana hasil-hasil produksinya  untuk dipasarkan? Untuk dapat survive di kemudian hari.

“Kemerdekaan Bagi Petani Kemerdekaan Untuk Semua” buku ini ditulis oleh Agus Pakpahan  ada satu pertanyaan yang menggelitik nurani kita sebagai bangsa yang konon disebut sebagai Bangsa yang Agraris, bangsa yang separuh jumlah penduduknya bekerja sebagai petani yang memanfaatkan lahan mereka untuk bercocok tanam. Pertanyaannya mengapa pertanian baik bagi peradaban, tetapi justru tidak baik bagi petani? Mengapa setelah lebih dari 7000 tahun pertanian berkembang, kehidupan para petani justru semakin menderita? Apalagi kehidupan petani di negeri berkembang seperti Indonesia, para petani di negeri Maju menerima tingkat pendapatan lebih tinggi dibandingkan petani-petani di Negeri yang sedang berkembang. Para petani di negara berkembang mengalami situasi lebih buruk lantaran mereka harus bertahan hidup dengan cara mereka sendiri di tengah lingkungan ekonomi dan politik yang saling berlawanan dan merampas.

Berita Terkait

Dampak Ekonomi dan Kesehatan dari Kenaikan Cukai Rokok
Pemerintah Harus Menaikkan Cukai Rokok, Bukan PPN
Jembatan Kali Oba II Harus Diuji Sifat Fisik dan Mekanik Tanah
Membingkai Makna Fagogoru Dalam Refleksi 34 Tahun Kabupaten Halmahera Tengah
HUT Provinsi Maluku Utara ke-25 Momentum Berbenah
Menilik Janji Cagub Cawagub Soal Porsi Pendidikan dan Tenaga Kerja Maluku Utara
Politik ‘Dopamin’ IMS-ADIL dan Kemenangan Elang-Rahim 
Judol : Kalah jadi ‘Abu’, Menang jadi ‘Arang’
Berita ini 218 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 26 Desember 2024 - 20:42 WIT

Dampak Ekonomi dan Kesehatan dari Kenaikan Cukai Rokok

Senin, 23 Desember 2024 - 13:47 WIT

Pemerintah Harus Menaikkan Cukai Rokok, Bukan PPN

Minggu, 15 Desember 2024 - 15:00 WIT

Jembatan Kali Oba II Harus Diuji Sifat Fisik dan Mekanik Tanah

Kamis, 31 Oktober 2024 - 22:01 WIT

Membingkai Makna Fagogoru Dalam Refleksi 34 Tahun Kabupaten Halmahera Tengah

Selasa, 8 Oktober 2024 - 17:57 WIT

HUT Provinsi Maluku Utara ke-25 Momentum Berbenah

Berita Terbaru

RSUD Ir Soekarno Morotai

Headline

Komisi III DPRD Morotai Soroti Kondisi RSUD Ir Soekarno

Jumat, 17 Jan 2025 - 23:14 WIT

Kondisi AGK di RST sebelum dikembalikan ke Rutan Ternate, Senin (13/01/2025).

Headline

KPK Bakal Datangkan Dokter dari IDI Periksa Kesehatan AGK

Jumat, 17 Jan 2025 - 22:48 WIT

error: Konten diproteksi !!