Bukan hanya itu, Darwan juga mengungkapkan bahwa para pekerja ruas jalan Obi mengeluhkan terkait upah kerja yang belum diterima selama 9 bulan. “Upah kerja sampai sekarang belum juga terbayarkan, padahal selama 9 bulan puluhan karyawan sudah banting tulang bekerja,” sesalnya.
Terpisah, salah satu pemerhati di Pulau Obi, Budiman, juga menyoroti persoalan pekerjaan ruas jalan di Pulau Obi.
Menurut Budiman tahapan pekerjaan jalan Obi membingungkan masyarakat karena ada pemberitaan yang menyebutkan progres pekerjaan sudah capai 40 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami dibikin bingung, karena beberapa waktu lalu melalui pemberitaan salah satu media online, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Malut, Sofyan Kamarullah menjelaskan progres jalan Obi sudah mencapai 40 persen dan akan selesai pada bulan Desember tahun ini, sementara hasil pantauan kami di lapangan pekerjaan hanya penimbunan tanpa pengerasan dan hanya pembersihan rerumputan yang menutupi badan jalan yang lama serta pembuatan tiga buah jembatan ukuran sedang dalam keadaan mandek alias tidak ada pekerjaan on progres. Padahal, menurut masa kontrak waktu normal tersisa 3 bulan lagi masa kontrak berakhir,” kesalnya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya