Pemekaran Kabupaten Kepulauan bersamaan dengan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Maluku Utara seperti Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan.
Perjuangan pembentukan Kabupaten Kepulauan Sula dimulai pada tahun 1953. Penggeraknya adalah Yusuf Mayau dari partai Masyumi dan H. Adam Yoisangaji dari Partai PNI.
Pada Tahun 1953, para perintis ini mengundang Ketua Umum Partai Masyumi Pusat Mohammad Natsir untuk datang ke Sanana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kala itu, Partai Masyumi adalah salah satu partai pemenang Pemilu 1955 dan memiliki jatah Perdana Menteri pertama dari partai tersebut. Adalah Muhammad Natsir, Perdana Menteri dari Masyumi yang duduk di kabinet Soekarno-Mohammad Hatta, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Pada Tahun 195, atas kesepakatan warga, diutuslah bersepakat dua orang putra terbaik Sula masing-masing H. Adam Yoisangaji dan Yusuf Mayau untuk menghadap Presiden Soekarno sekaligus meminta kesediaan presiden untuk mengunjungi Kepulauan Sula. Karena berhalangan, Presiden Soekarno mengizinkan Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta untuk berkunjung secara khusus ke Sanana pada bulan Juli 1955.
Kunjungan Wakil Presiden RI ke Sanana pada tahun 1955 inilah merupakan momentum sejarah sekaligus peluang bagi masyarakat Kepulauan Sula untuk menyuarakan Pemekaran Wilayah menjadi suatu Kabupaten Daerah Tingkat II.