Ternate, Maluku Utara- Festival kora-kora dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Ternate (HAJAT) ke 772 resmi dibuka. Festival ini diadakan di depan Landmark Kota Ternate, Minggu (27/11/2022).
Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan tifa bersama yang dilakukan oleh Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, Sultan Ternate, Hidayatullah Mudafar Syah.
Sultan Ternate Hidayatullah Mudafar Syah dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival kora-kora merupakan ikon Ternate. Olehnya itu, Festival kora-kora yang diadakan ini tidak hanya pada skala lokal, tetapi harus didorong sampai ketingkat nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Meskipun festival kora-kora ini sedikit menguras energi maupun anggaran, tetapi kedepan dengan adanya festival ini dapat memberikan manfaat yang baik,” katanya.
Ia berharap festival kora-kora ini terus berlanjut sehingga bisa menjadi festival kora-kora Nasional. Sebab dengan kora-kora ini mampu menguasai 72 pulau meskipun hanya dengan mendayung.
“Kami meminta pemerintah Kota Ternate bersama dengan pemangku adat untuk mengembangkan budaya dan pariwisata dalam rangka memajukan Kota Ternate lebih baik,” ucapnya.
Sementara, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menambahkan Pemkot Ternate akan terus berupaya untuk mengembangkan festival kora-kora, agar dapat dikenal secara luas di masyarakat Indonesia.
“Kalau Kita laksanakan festival ini biasa saja, maka didapatkan hasilnya akan biasa saja. Kedepan tidak hanya saja, Sail Tidore maupun Sail Morotai, tapi juga ada Sail Ternate, karena sudah mendapatkan keuntungan, sebab meskipun dilaksanakan Sail Tidore, tetapi sebagian besar para tamu masuk melalui Ternate,” ucapnya.
Meski begitu, Tauhid menyebutkan, adanya momentum Sail Tidore dan HAJAT ke 7222 ini dapat memberikan keuntungan sangat besar di Kota Ternate, karena kehadiran para tamu dari luar.
“Kota Ternate tidak memiliki sumber daya alam, maka keuntungan yang didapatkan adalah mulai transportasi, akomodasi, perhotelan, penginapan serta rumah makan, keuntungan ini, diharapkan agar mendorong PAD Kota Ternate,” katanya.
Ia menambahkan, pariwisata sudah menjadi tren dalam pengembangan ekonomi. Olehnya itu paradigma ekonomi akan diubah menjadi ekonomi kreatif, sebab Kota Ternate tidak memiliki sumber daya alam.
“Apabila ada kegiatan yang dilakukan, maka harus pameran UMKM supaya masyarakat bergeliat dalam pengabangan ekonominya,” pungkas Tauhid. (Arul-2)