Ternate, Maluku Utara- Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (SAMURAI) Maluku Utara menggelar aksi tabur sampah di pintu gerbang Kantor Walikota Ternate, Rabu (26/10/2022).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas bertebarannya sampah terutama sampah botol plastik sekali pakai diperairan Ternate.
Sekjen SAMURAI, Rakib Badar menilai sampah plastik yang berserakan hingga ikut terseret ke laut di Kota Ternate itu tercemar mikro plastik. Ini diketahui ketika dilakukan pengambilan sampel di empat titik yaitu Dufa-Dufa, Kampung Makassar, Soa-Sio dan Ake Gaale Kelurahan Sangaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita menemukan kadar mikro plastik terbanyak adalah di pesisir Dufa-Dufa di dekat bandara dengan partikel mikro plastik sebanyak 301 dalam 100 liter air,” katanya.
Dikatakan, penelitian yang dilakukan ini berkolaborasi dengan Ekspedisi Sungai Nusantara, kemudian menemukan bahwa perairan Kota Ternate telah terkontaminasi limbah tersebut.
Untuk membebaskan perairan Kota Ternate dari sampah botol plastik, Pemkot diminta harus menyediakan tempat sampah dan sistem pengolahan TPST 3R.
“Pemkot harus membuat regulasi yang mengurangi atau melarang penggunaan plastik sekali pakai,” ujarnya.
Sementara Kepala DLH Kota Ternate, Tonny Sachrudin Pontoh menambahkan, untuk menangani masalah sampah, semua stakeholder termasuk masyarakat harus bersama-sama bahu membahu menjaga kebersihan agar terbebas dari sampah. Olehnya itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan juga perlu ditumbuhkan.
“Jadi tanpa ada kesadaran masyarakat atas sampah, apapun yang dilakukan Pemkot Ternate tidak berguna atau percuma,” tandasnya sembari mengatakan bahwa aksi SAMURAI ini akan menjadi perhatian Pemkot Ternate untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian terkait di Jakarta. (Arul-2)