Morotai, Maluku Utara- Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Satuan Kerja Wilayah I Provinsi Maluku Utara, mengungkapkan jumlah jalan berlubang di Pulau Morotai sebanyak 4.200 titik.
“Ada 4.200 jalan berlubang berdasarkan hasil identifikasi kami dilapangan”, ungkap Koordinator Teknik PPK Morotai, Andika Konoras, Sabtu (24/09/2022) malam.
Andika menyampaikan, untuk total ruas jalan yang berlubang di Pulau Morotai dari kategori kecil, sedang hingga besar adalah dari Desa Sopi di Kecamatan Morotai Jaya (Morja) sampai di Desa Wayabula, Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Soal penanganan jalan berlubang, Andika bilang, tahun 2022 ini BPJN Wilayah Maluku Utara akan memprioritaskan untuk kawasan pusat kota termasuk juga di Wayabula, Kecamatan Morotai Selatan Barat.
“Kenapa demikian, penanganan jalan berlubang itu diutamakan di kantor Samsat (pusat kota) sampai ke Desa Wayabula dulu, karena keterbatasan anggaran. Selain dari keterbatasan anggaran, indeks kerusakan atau jalan berlubang yang lebih parah itu ke arah Desa Wayabula. Sehingga pada tahun ini, dengan anggaran yang ada kita optimalisasi untuk jalan berlubang yang ada di kantor Samsat sampai ke Desa Wayabula,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, penanganan jalan berlubang akan difokuskan lagi tahun depan meliputi Desa Bere-Bere di Kecamatan Morotai Utara sampai ke Desa Sopi di Kecamatan Morotai Jaya.” Nanti setelah itu baru, kita fokus lagi kearah Sopi sampai Wayabula lagi,” ujarnya.
Soal anggaran untuk penanganan jalan berlubang tahun ini lanjut Andika sekitar Rp 30 miliar. “Penanganan jalan berlubang diwilayah Daruba-Wayabula itu sebenarnya 17 kilometer, hanya saja karena anggaran belum mencapai, sehingga kami hanya bisa melakukan penanganan jalan rusak sepanjang 10, 8 kilometer untuk wilayah Daruba-Wayabula. Jadi nanti sisanya itu pada tahun depan baru akan kita kerjakan lagi, karena tahun 2024 kita targetkan Morotai tidak ada lagi jalan yang rusak,” pungkasnya. (Tir-2)